Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan kontribusi pembangunan karakter bangsa, dapat dilihat dari tiga aspek yaitu menurut pendapat dari Winataputra (2001), pertama, curriculum content atau konten kurikulum, berdasarkan surat keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti 2006 obyek pembahasan dalam PKn diantaranya: Filsafat Pancasila, Identitas Nasional, Negara dan Konstitusi, Demokrasi Indonesia, HAM dan Rule of Law, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Geopolitik Indonesia, dan Geostrategi Indonesia. Pokok PKn tersebut menjadi dasar dalam pembangunan karakter warga negara yang selanjutnya akan terkumpul menjadi karakter bangsa. Dalam tuntutan dan perkembangan zaman, para guru/dosen memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan materi-materi tersebut.berhasil tidaknya proses  Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah/ lembaga pendidikan dan masyarakat. Pembentukan karakter merupakan tanggung jawab bersama baik dari lembaga pendidikan, orang tua dan juga lingkungan sekitar. Karena apabila salah satu dari pendukung dalam pembentukan karakter tersebut tidak saling bekerja sama maka, tujaun untuk membentuk Â
generasi muda yang memiliki karakter yang baik bagi bangsa tentunya tidak akan pernah berhasil dalam mencapai tujuan tersebut. Jadi, Pada dasarnya karakter yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia merupakan karakter warga negara yang berlandaskan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karakter manusia yang berketuhanan, yang adil dalam beradab, tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia, bermusyawarah, dan berkeadilan sosial. Dalam Pancasila sudah terangkum karakter yang sesuai dengan bangsa Indonesia.Â
Namun, seiring dengan perkembangan zaman karakter bangsa Indonesia yang beretika dan bermoral seakan perlahan-lahan luntur. Untuk itu, Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan salah satu instrument pambentuk karakter bangsasangat diperlukan dalam kurikulum pembelajaran. Pendidikan karakter harus dikembangkan sejak dini kepada peserta didik, sejalan dengan kewajiban bagi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran dari tingkat sekolah dasar, menengah, tingkat atas bahkan sampai dengan tingkat Perguruan tinggi.Â
Pembelajaran yang sesuai dalam pembentukan karakter bangsa yaitu pembelajaran yang dapat dilaksanakan dengan peserta didik yang ikut berpartisipasi aktif, sehingga peserta didik dapat memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai karakter yaag dimilikinya. Pendidikan merupakan pembelajaran yang mendasari bagi warga negaranya untuk memiliki karakter bangsa yang baik dan berbudi luhur. Namun begitu, untuk dapat membentuk karakter bangsa yang baik tersebut bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan semata, tetapi orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar pun memiliki peran penting dalam pembangunan karakter.Â
Untuk itu, lembaga pendidikan, orang tua dan juga lingkungan sekitar harus bekerja sama dalam pembentukan karakter bangsa. Jika salah satunya tidak dapat mendukung pembentukan karakter, maka jangan menyalahkan kepada salah satu pihak saja apabila pembentukan karakter yang dibangun justru tidak membuahkan hasil yang maksimal, karena pembentukan karakter bangsa tidak hanya tanggung jawab salah satu pihak saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H