Mohon tunggu...
cutkhiran
cutkhiran Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya memiliki hobi membaca dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan karena rasa ingin tahu saya tinggi sehingga saya memiliki tekad untuk mencobanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Jurnal Strategi Komunikasi Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam Talkshow melalui Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya

21 November 2024   22:09 Diperbarui: 21 November 2024   22:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Berbicara mengenai penyebaran strategi komunikasi pasti sudah tidak luput dari yang namanya penyebaran komunikasi melalui media televisi atau radio yang biasanya digunakan oleh kebanyakan masyarakat. 

Dalam jurnal''Strategi Komunikasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam Talkshow Melalui Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya'' akan lebih fokus ke pembahasan strategi komunikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melalui radio dengan tujuan untuk mencapai suatu komunikasi antara masyarakat agar segala bentuk pencegahan Covid-19 dapat terlaksana dengan baik. 

Strategi komunikasi ini melibatkan radio sebagai alat komunikasi modern penting yang dapat menerima informasi dalam bentuk suara atau sinyal dengan menggunakan gelombang elektromagnetik serta bersifat komunikasi dua arah.

               Dalam jurnal ini akan meneliti bagaimana strategi komunikasi dalam mensosialisasikan pentingnya vaksin dan bahayanya Covid-19 melalui radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dengan tujuan untuk mencapai suatu komunikasi antara masyarakat agar segala bentuk pencegahan Covid-19 dapat terlaksana dengan baik. 

Pada dasarnya, Keberhasilan sebuah kegiatan komunikasi secara efektif bisa ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi, begitupun dalam kegiatan sosialisasi, perlu adanya strategi komunikasi. 

Selain itu, penelitian ini ingin menunjukkan kepada kita bahwa strategi komunikasi harus dilakukan dengan cara yang terencana dengan matang sehingga mendapatkan keberhasilan yang baik dalam menyampaikan sebuah informasi. D

alam penelitian ini, metode yang digunakan adalah etode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang tepat dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.

              Di dalam jurnal ini, penulis menjelaskan bahwa u Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan talkshow guna menyebarkan informasi mengenai Covid-19 kepada masyarakat. Dijelaskan juga mengapa memakai radio, karena radio dijuluki the fifth estate disebabkan karena radio siaran juga melakukan fungsi kontrol social seperti surat kabar, memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi. 

Kekuatan radio siaran dalam mempengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa di berbagai negara. 

Penulis juga memperjelas bahwa Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya mempunyai hal yang dapat membedakan dengan radio lainnya, yaitu Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya bersifat sosialisasi untuk setiap penyebaran informasinya dan juga talent yang menjadi narasumber selalu orang-orang yang mengerti mengenai kesehatan, minimal dokter yang sekaligus menjabat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Secara tidak langsung informasi yang disampaikan jelas ilmunya dan dapat dipertanggungjawabkan.

               Dalam jurnal ini, erat kaitannya dengan teori Health Belief Model yang dimana teori itu sendiri menjelaskan bahwa teori yang berkaitan dengan model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu. Health Belief Model sejauh ini merupakan teori yang paling umum digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz, Rimer, & Lewis, 2002; National Cancer Institute [NCI], 2003).

 Dari para narasumber yang menyampaikan informasi untuk mencegah penyebaran covid-19 banyak masyarakat tasikmalaya yang segera menerapkan cara-cara pencegahan tersebut. Akan tetapi, masih ada beberapa masyarakat tasikmalaya yang masih melanggar aturan-aturan untuk pencegahan covid-19. Dari sinilah kita bisa menilai bahwa perilaku kesehatan berfokus kepada sikap dan keyakinan individu. 

Beberapa masyarakat yang segera menerapkan cara-cara pencegahan covid-19 adalah individu yang merasa yakin dan harus benar-benar melindungi dirinya. Sedangkan untuk masyarakat yang masih saja belum menerapkan cara-cara pencegahan covid-19 adalah masyarakat yang masih enggan untuk terlibat peduli dalam pencegahan covid-19.

              Teori Health Belief Model sendiri berasal dari teori psikologi dan perilaku dengan landasan bahwa dua komponen perilaku yang berhubungan dengan kesehatan adalah keinginan untuk menghindari penyakit, atau sebaliknya sembuh jika sudah sakit, kemudian adalah keyakinan bahwa tindakan kesehatan tertentu akan mencegah, atau menyembuhkan, penyakit.

 Pada akhirnya, tindakan individu sering tergantung pada persepsi orang tentang manfaat dan hambatan yang terkait dengan perilaku kesehatan. Dalam jurnal ini, menggambarkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya ingin benar-benar melakukan yang terbaik untuk masyarakat Tasikmalaya agar bisa terhindar dari penyakit covid-19. Perlu adanya kesadaran dari berbagai masyarakat yang belum sadar akan adanya penyakit covid-19 sehingga masyarakat bisa melindungi dirinya dan juga melindungi keluarga dan orang yang mereka cintai.

                     Dengan demikian, Masyarakat tasikmalaya harus benar-benar menghargai para pemerintah yang berjuang untuk menyebarkan informasi mengenai cara-cara pencegahan covid-19 melalui Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya dengan narasumber orang-orang yang mengerti mengenai kesehatan, minimal dokter yang sekaligus menjabat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. 

Seperti yang dikatakan oleh (Tandu & Rosenstok, 1997) bahwa Ketika persepsi kerentanan dikombinasikan dengan keseriusan, itu menghasilkan ancaman yang dirasakan. Masyarakat Tasikmalaya yang masih enggan untuk peduli dengan pencegahan covid-19 harus perlu ada kesadaran dalam diri masing-masing agar bisa selamat dari penyakit covid-19.

         Sekian, Terima Kasih

Penulis, Cut Nazwa Khiranjani 

Universitas 'Aisyiyah yogyakarta

Referensi

Strategi Komunikasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam Talkshow Melalui Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya : Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management 

MODUL 4 Human Error Theory -- Health Belief Model Oleh : Putri Handayani, SKM, MKKK Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun