Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kenali 9 Tanda Toxic People yang Bisa Ada dalam Diri dan Sekitarmu

26 Maret 2021   23:05 Diperbarui: 17 September 2023   07:55 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu apa itu Toxic People? Apa penyebab timbulnya, serta bagaimana harusnya cara kita menyingkapi sikap dan perilaku toxic tersebut?

Perlu kita renungkan, Toxic People bisa saja ada dalam diri kita maupun di sekitar kita. Maka sudah seharusnya kita mengenali tanda Toxic People dengan baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kenapa? Karena perilaku toxic itu berbahaya dan bisa membuat orang lain menjadi Insecure dan kehilangan kepercayaaan dirinya.

Namun, sebelum kita membahas tanda Toxic people, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan Toxic People. Awal munculnya penyebutan Toxic people berasal dari ciutan di dunia sosmed.

Kemudian menyebar menjadi perbincangan di kehidupan nyata. Toxic People adalah perilaku dan sikap dari satu atau dua orang lebih yang sangat 'beracun' dan mempengaruhi orang lain dengan pemikiran negatifnya hingga orang di sekitarnya merasa tidak nyaman.

Adapun tanda dari Toxic People adalah sebagai berikut;

1. Merasa Diri Paling Benar

Toxic People selalu merasa diri paling benar, melakukan segala hal yang dia anggap benar tanpa memedulikan orang lain. Anehnya, sikapnya tidak selaras dengan ucapannya. Dia tidak sungkan mengatakan, "Iya, kamu benar" atau "Kamu emang tidak pernah salah", walaupun pada kenyataan dia menyepelekan lawan bicaranya.

2. Julid

Julid berasal dari bahasa sunda Binjulid yang memiliki arti iri, dengki dan sangat kekanak-kanakan. Toxic People tidak menyukai keberhasilan orang lain,  tidak mengakui kemampuan orang lain dan sangat senang bila menemukan celah kekurangan orang lain. Dengan kata lain, Toxic People Senang Melihat orang lain Susah dan Susah Melihat orang lain Senang.

3. Kepo

Selalu merasa penasaran dan memiliki keingintahuan yang besar terhadap kehidupan orang lain. Jika ada tetangganya yang mau beli mobil, dia akan mencari tahu sampai detail dari jenis mobil yang ingin dibeli, warna, bahkan sampai sumber dana. Perilakunya ini terkadang bikin nyesek karena seharusnya terkait kebutuhan, keinginan dan planning seseorang bisa saja berubah seiring jalan. Namun, Toxic People ini sudah duluan menyebarkan isu tersebut ke sekitar hingga menjadi beban bagi tetangga yang dikepoinnya.

4. Emotional Abuse

Toxic People kerap melakukan kekerasan emotional yang tidak kasat mata tapi sangat manipulatif dan mengintimidasi. Alasannya selalu sama, yaitu sebagai bentuk kepedulian. Terkadang dia mengintimidasi dengan perkataannya yang terlihat sangat bijak, tapi terkadang dengan pemberian hadiah agar si penerima merasa terikat dan ketergantungan padanya.

5. Senang dengan Konflik

Bagi Toxic People, hal sederhana bisa menjadi rumit dan hal kecil bisa menjadi besar. Padahal tidak semua dirasa benar olehnya adalah sebuah hal yang benar bagi orang lain. Kenapa? Dikarenakan kedalaman hati dan sikap seseorang itu, hanya Allah yang mengetahui dengan pasti, bukan si Toxic People. Sayangnya, Toxic People sangat menyukai perannya sebagai Tuhan yang berhak menghakimi dan memutuskan berdasarkan penglihatan, pendengaran dan keterbatasan ilmunya yang tak lebih setetes air hujan dibandingkan pengetahuan Allah swt. 

6. Tidak Tahu Batasan

Seringkali Toxic People melewati batasan norma dalam kehidupan sosial. Hal tersebut terjadi dikarenakan ketidakmampuannya mengendalikan diri dari kebiasaan kepo alias Knowing Every Particular Object, yang seakan menuntunnya untuk mengabaikan Gap yang seharusnya dia hargai sebagai privacy orang lain.

7. Suka Memanipulasi Fakta

Kebiasaan lain dari Toxic People yaitu memanipulasi orang lain untuk berpikir sesuai perkataannya yang terlihat benar. Toxic People memiliki kemampuan untuk membolak-balikkan fakta dan menyimpulkan sebuah masalah hanya dari sudut pandangnya yang belum tentu benar.

8. Play Victim

Toxic People ini bukan hanya bisa membalikkan fakta, tapi juga sangat jago berperan sebagai korban hingga membuat orang lain iba dan merasa bersalah. Tak ayal, Toxic People ini mampu menggerakkan orang lain untuk meminta maaf meskipun sebenarnya dia-lah yang bersalah.

9. Anti dengan Permintaan Maaf

Jangan bermimpi, deh, Toxic People  akan meminta maaf padamu ketika ketahuan belangnya. Dia akan mengelak dan bersikap acuh seakan tidak melakukan kesalahan. pokoknya yang namanya Toxic people itu anti banget dengan namanya 'Permintaan Maaf'.

Nah, sudah tahukan gimana cara menilai seseorang itu Toxic People atau bukan dari tanda-tandanya di atas?  Pertanyaannya, Adakah dia sekitarmu? atau malahan kamu yang jadi Toxic People-nya? semoga tidak.

Lantas, jika kamu menemukan Toxic People di sekitarmu, yang harus kamu lakukan adalah abaikan dan sebaiknya putuskan hubungan dengan Toxic People tersebut agar tidak membuat lelah, penat, dan pegal hati dan pikiran.

Semoga tulisanku bermanfaat dan memberikan pencerahan buat kamu yang sedang berada di lingkaran Toxic People yang tidak bisa kamu hindari.

Banda Aceh, 26 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun