Mohon tunggu...
Cut Ayu
Cut Ayu Mohon Tunggu... -

Hasiholan Siregar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Amerika Serikat Juara Olimpiade Catur 2016

14 September 2016   04:12 Diperbarui: 14 September 2016   08:38 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain jalan pintas, dalam jangka panjang, sejak tahun 2012, telah dibuat program yang disebut “Young Stars USA”. Program ini dirancang oleh mantan juara dunia Garry Kasparov yang sudah lama menetap di AS. Tujuannya  untuk mempersiapkan dan mempercepat  pecatur-pecatur muda paling berbakat  di AS tampil di pentas dunia.

Program ini disponsori oleh the Chess Club and Scholastic Center of Saint Louis milik bilioner Rex Sinquifield yang “gila” catur bekerja sama dengan Kasparov Chess Foundation. Mereka diberikan berbagai fasilitas menggiurkan.

Selain disediakan  pelatih GM kelas dunia, juga ada sponsor yang membiayai perjalanan mereka mengikuti berbagai turnamen di seluruh dunia untuk mencari pengalaman dan meningkatkan elo rating. Garry Kasparov secara pribadi juga turun tangan melatih bakat-bakat muda ini melalui serangkaian pelatihan intensif.

Sejauh ini hasilnya sudah terlihat. Dua peserta “Young Stars” yaitu Sam Sevian meraih gelar GM diusia 13 tahun dan Jeffery Xiong 14 tahun. Satu bulan lalu, Jeffery merebut gelar juara dunia catur junior yang berlangsung di Bhubaneswar, India, saat usianya 15 tahun. Masih ada  generasi yang lebih muda di Young Stars: Awonder Liang  yang baru memasuki usia 13 tahun. Saat ini sedang sibuk menguber norma GM keduanya.

Untuk menjaring bakat-bakat baru,  kompetisi antar kelompok umur juga tetap berjalan di AS. Mereka terus mengirim pecatur-pecatur   muda mereka untuk berkompetisi di  kejuaraan dunia junior, agar talenta-talenta terbaik mereka ini mendapat banyak pengalaman bertanding.

Ada  2 strategi untuk dapat menjadi yang terbaik di dunia: melalui sistem pembinaan yang berkesinambungan dan berjangka panjang atau dengan sistem merekrut talenta dengan kekuatan finansial.

Strategi pertama pernah membawa Uni Soviet mendominasi dunia catur selama puluhan tahun,  bahkan efeknya masih terasa sampai sekarang jauh setelah negara itu bubar 25 tahun yang lalu. Sistem seperti itu bukan sesuatu yang dapat terbangun dalam jangka pendek.

Dimulai dengan Mikhail Chigorin di akhir abad ke-19 yang rajin menulis, mengajar, mendirikan klub dan asosiasi catur di Rusia, yang efeknya melahirkan dua juara dunia Alexander Alekhine dan kemudian Mikhail Botvinnik di generasi selanjutnya. Dengan dukungan negara Botvinnik berhasil membangun sebuah sistem pembinaan yang amat berhasil dan  kemungkinan besar tidak akan pernah terulang kembali.

Amerika telah memilih melakukan keduanya. Tinggal menunggu waktu untuk menikmati hasil kerja keras mereka.

Bagaimana dengan Indonesia? Mungkinkah di buat program “Young Stars Indonesia”? Tentu saja bisa kalau ada sponsornya seperti  Maskapai Garuda dan Kacang Garuda misalnya.

Selain  menjadi sponsor klub bola  Liverpool dan Real Madrid, tak ada salahnya mengucurkan sedikit uang mereka  untuk mensponsori anak-anak   berbakat catur di negeri ini agar mampu tampil di pentas dunia. Harapannya sih begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun