Mohon tunggu...
Cut Ayu
Cut Ayu Mohon Tunggu... -

Hasiholan Siregar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kompasiahok dan Awonder Liang

14 April 2016   12:19 Diperbarui: 14 April 2016   13:32 2489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="chessdailynews.com"][/caption]Masih setahun lagi pilkada DKI digelar, tetapi beritanya sudah jor-joran di Kompasiana. Sampai pusing pale berbie bacanya. Pendukung Ahok dan haters-nya silih berganti menduduki tulisan dengan indeks nilai tertinggi. Gara-gara banyaknya berita tentang Ahok, bisa jadi selama satu tahun ke depan nama Kompasiana akan berubah menjadi Kompasiahok.

Tetapi meskipun demikian, Kompasiana sangat fair dalam menampung perbedaan pendapat tentang Ahok ini. Tidak ada yang diistimewakan. Semua pendukung mendapat kesempatan yang sama. Cuma, karena terlalu berlebihan jadi bosan juga bacanya. Tidak lagi ada hal baru. Semua sudah pernah dikupas tuntas.

Padahal ada juga Ahok kecil yang menarik untuk diberitakan. Namanya Awonder Liang. Tetapi dia ini pecatur cilik ajaib. Bukan calon gubernur tetapi calon grandmaster. Ingin tau kisahnya? Ikuti cerita berikut ini.

Tahun 2010 adalah tahun yang tidak terlupakan bagi Yinming Liang. Anaknya Awonder Liang lolos seleksi ke Kejuaraan Dunia Catur Junior U-8 tahun 2010 di Yunani, tetapi keluarganya tidak mempunyai uang untuk mengirimnya ke sana.

Wali kelas Awonder, Katie Mahr yang mendengar berita ini, tidak membiarkan hal itu terjadi. Awonder Liang adalah murid kelas empat sekolah dasar Van Hise di Milwaukee, Wisconsin, salah satu Negara Bagian Amerika Serikat. Katie segera membentuk panitia pengumpulan dana yang melibatkan sekolah dan masyarakat Milwaukee agar Awonder dapat berangkat ke Yunani. Judul spanduknya dibuat keren: “Kirim Awonder ke Yunani”.

Reaksi warga sungguh menakjubkan. Mereka begitu antusias dalam menyumbangkan uang mereka melalui rekening bank yang sengaja dibuka Katie. “Awonder adalah anggota keluarga kami, ia bisa bergaul dengan semua orang. Dia sangat cerdas, baik dan rendah hati," kata Peg Keeler, Kepala Sekolah Van Hise memberikan dukungannya.

Berkat bantuan masyarakat Milwaukee, akhirnya Awonder berangkat ke Yunani dengan uang sebesar USD 7.000,- yang berhasil dikumpulkan. Memang pada turnamen itu, Awonder Liang hanya berhasil menduduki posisi kedelapan secara keseluruhan. Tetapi setahun kemudian, dia membayar lunas kepercayaan gurunya itu dengan menjadi juara dunia U-8 di Brazil.

Awonder belajar catur dari ayahnya, Yinming Liang, yang merantau ke Amerika 30 tahun lalu dari China. Yinming mulai menyadari bakat luar biasa anaknya ini, setelah kedua saudaranya yang juga berbakat catur tidak lagi mau bermain dengan Liang, karena mereka selalu kalah melawannya.

Tahun 2011, Awonder Liang merebut medali emas Kejuaraan Dunia Junior U-8 di Caldas Novas, Brazil. Kemenangan ini memberinya gelar Fide Master. Tahun 2012, Ia juga menjadi pecatur termuda yang mampu mengalahkan pecatur bergelar Grandmaster di turnamen Washington International di Rockville. Awonder mengalahkan GM Larry Kaufman ketika berusia 9 tahun.

Tahun 2013 dia merebut gelar juara dunia keduanya di kelompok umur U-10 di Abu Dhabi, UEA. Berlanjut kemudian November 2015, dalam usia 12 tahun Awonder Liang berhasil meraih gelar MI memecahkan rekor MI termuda di Amerika Serikat yang sebelumnya dipegang oleh Sam Sevian.

Dunia internasional mulai memperhatikan Awonder sesudah profilnya diberitakan media bergengsi di AS, New York Times. Pecatur legendaris Rusia Garry Kasparov mengundangnya ke New York untuk sesi pelatihan dua hari gratis. "Saat itu satu jam Kasparov dibayar USD 1.500,-“ (sekitar Rp 19.500.000,-) kata Yinming yang masih bertindak sebagai pelatih Liang.

[caption caption="en.chessbase.com"]

[/caption]Yinming mengaku tidak bisa membayar pelatih profesional karena biayanya sangat mahal. Tetapi saat ini orang tua Awonder Liang boleh lega karena anak mereka telah diundang bergabung masuk program pelatihan "Young Stars USA".

"Young Stars USA” adalah program yang dirancang oleh mantan juara dunia Garry Kasparov sejak tahun 2012 yang bertujuan untuk mempersiapkan dan mempercepat pecatur-pecatur muda paling berbakat di AS tampil di pentas dunia. Program ini disponsori oleh The Chess Club and Scholastic Center of Saint Louis milik bilioner Rex Sinquifield yang “gila” catur, bekerja sama dengan Kasparov Chess Foundation.

Mereka diberikan berbagai fasilitas menggiurkan. Selain dilatih pelatih kelas satu, mereka juga dibiayai untuk mengikuti turnamen di berbagai pelosok dunia ini untuk mencari gelar dan pengalaman. Yang sudah mentas jadi GM berkat program ini adalah GM Sam Sevian dan GM Jeffrey Siong. Mereka masing-masing meraih gelar GM di usia 13 dan 14 tahun.

Salah satu turnamen yang diikuti oleh Awonder Liang saat ini adalah Bangkok Open 2016. Targetnya adalah meraih norma grandmaster. Menarik untuk mengikuti berita tentang Awonder di Thailand ini. Pada babak ke 3 dia melumat pecatur Indonesia Kaisar Jenius untuk tampil sebagai pimpinan sementara bersama 11 pecatur lainnya dengan 3 poin dari 3 babak.

Saat ini dia mengumpulkan 4 poin dari 5 babak. Hasil dari 4 kali menang dan satu kali kalah melawan unggulan utama GM Vallejo Pons pecatur nomor satu Spanyol. Lawannya memang pecatur berpengalaman dan beda rating keduanya sangat jauh.

Siang ini jam 14.00 WIB Awonder akan berhadapan dengan lawan lainnya  dari Indonesia FM Pitra Andika. Pecatur asal Medan ini adalah juara nasional Indonesia tahun 2013. Poinnya saat ini  sama dengan Awonder.

Berhasilkah dia mengalahkan Pitra Andika dan sukseskah dia mendapatkan norma GM pertamanya? Masih ada empat babak lagi untuk membuktikannya.

Bagi yang senang catur, siaran langsungnya bisa diikuti via Follow Chess, Chess24 atau Chessbomb.

Sumber dan foto: Wisconsin State Journal dan  dari sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun