Nimol
Sekolah ini memiliki sekitar 40 siswa dan Karelle memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai titik awal dari proyek ambisiusnya. Ia mengajari Nimol bermain catur dalam bahasa Inggris yang pada gilirannya akan mengajar anak-anak itu dalam bahasa lokal mereka.
Memang tidak mudah untuk memulai sebuah proyek baru. Karella sendiri kadang ragu dengan idenya ini. “Saya sendirian, dan tidak ada sama sekali sarana dan prasarana catur yang memadai disini. Selain itu, kehidupan seorang asisten perancang busana juga tidak selalu mudah,” katanya suatu waktu.
Kemudian ada rasa rindu ingin pulang ke negaranya. Tetapi kecintaannya terhadap catur membuatnya kembali tegar. Berkeluh kesah itu tidak menolong. Hidup hanya sekali, jadi kenapa tidak?
MEMBELI PERALATAN CATUR
Untuk memulai proyeknya, Karelle membutuhkan uang sekitar 430 euro untuk membeli papan catur, buku-buku dan papan alat peraga. Jadi dia memulai pengumpulan dana melalui Ulule crowdfunding bulan September 2014.
Gayung segera bersambut. Situs catur kenamaan en Chessbase yang mengetahui hal ini sangat tertarik dengan niat mulia Karelle. Mereka memutuskan untuk membantunya menggapai mimpi dengan menerbitkan artikel tentang proyek Karelle ini di situs en Chessbase.
Sungguh menakjubkan. Hanya dalam waktu 80 menit setelah artikel terbit, langsung terkumpul sumbangan uang sebesar 820 euro, dua kali lipat dari yang dibutuhkan. “Ini sungguh gila!” tulisnya kepada en Chessbase “Saya tidak percaya kalau saya mendapatkan uang sebanyak itu,” katanya senang.
Uang telah terkumpul, tetapi sekarang tanggung jawab ada di pundak Karelle. Uang itu bukan bantuan perorangan: Banyak orang dari seluruh dunia telah memberikan sedikit uang mereka untuk membantu proyek ini.
KUNJUNGAN KE DESA THNALL