Â
Dalam konteks kepemimpinan, ayat ini juga menyiratkan bahwa seorang pemimpin harus menegakkan keadilan, memberi teladan kebaikan, dan memimpin dengan penuh tanggung jawab. Pemimpin yang jujur dan adil akan membawa keberkahan bagi masyarakatnya. Seperti Nabi Syu'aib yang dengan gigih mengajak kaumnya pada kebaikan meski ditolak, seorang pemimpin harus tegas dalam membela kebenaran dan mendorong pengikutnya untuk taat kepada aturan yang berlaku serta menghindari kecurangan. Dengan demikian, masyarakat akan terhindar dari azab yang disebabkan oleh ketidakadilan, dan sebagai gantinya, mereka akan merasakan keberkahan hidup di bawah kepemimpinan yang adil dan bertakwa.
Â
- Studi Kasus Pemimpin Zaman Modern
Â
Prinsip-prinsip yang dibawa Nabi Syuaib AS masih relevan hingga kini. Di era modern, ketidakadilan sosial-ekonomi juga melanda banyak negara. Misalnya, korupsi yang merajalela di sektor publik mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang makin lebar karena kekayaan negara hanya dinikmati oleh segelintir elit politik. Selain itu, monopoli ekonomi oleh perusahaan besar menekan usaha kecil dan mempersempit peluang masyarakat bawah untuk memperoleh kesejahteraan yang layak.[17] Fenomena eksploitasi sumber daya alam juga menambah kompleksitas masalah sosial-ekonomi, karena kekayaan alam dieksploitasi tanpa memikirkan dampak jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Â
Nabi Syuaib AS mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memegang prinsip keadilan dan tanggung jawab sosial. Sayangnya, dalam banyak kasus, para pemimpin modern lebih mengutamakan keuntungan material daripada kesejahteraan sosial. Mereka sering kali tergoda oleh godaan materi dan kuasa sehingga melupakan moralitas. Prinsip-prinsip kepemimpinan Nabi Syuaib AS menekankan pentingnya kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sosial, nilai-nilai yang sangat diperlukan bagi pemimpin modern untuk mengatasi masalah ketidakadilan social.[18]
Â
- Solusi dan Implementasi Keadilan Sosial di Zaman Modern
Prinsip-prinsip keadilan sosial yang diajarkan oleh Nabi Syuaib AS dapat diterapkan dalam kebijakan publik modern dengan berbagai cara. Misalnya, pemerintah dapat melakukan reformasi sistem perdagangan agar lebih adil bagi semua lapisan masyarakat. Penguatan hukum untuk melindungi hak-hak ekonomi masyarakat, termasuk menindak tegas praktik korupsi, monopoli, dan eksploitasi sumber daya alam, juga penting untuk menciptakan keseimbangan ekonomi.[19]
Pemimpin modern dapat belajar dari Nabi Syuaib AS dalam menegakkan kejujuran dan transparansi dalam setiap aktivitas ekonomi. Mereka juga dapat memprioritaskan program-program yang membantu ekonomi rakyat kecil serta melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan sosial. Dengan demikian, kebijakan yang diambil tidak hanya akan menguntungkan segelintir orang, tetapi juga mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil dan berimbang.
Â