2. Membantu ibu Mengenali Pola Pikir Negatif.Â
Terapis dapat membantu ibu dalam mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat yang dapat memperburuk gejala Postpartum Deppression.Â
Pola pikir negatif tersebut dapat mencakup pikiran seperti, "Saya tidak bisa menjadi ibu yang baik" atau "Saya tidak layak memiliki anak". Setelah pola pikir neatif diidentifikasi terapis dapat membantu ibu untuk mengubah pola pikir tersebut menjadi pola pikir yang lebih positif.
3. Mengembangkan Keterampilan Coping.
Terapis dapat membantu ibu dalam mengembangkan keterampilan Coping yang dapat membantu mengatasi gejala Postpartum Depression.Â
Keterampilan coping ini dapat meliputi teknik relaksasi, olahraga dan keterampilan sosial. Dengan memiliki keterampilan sosial yang baik dapat membantu ibu dalam memperoleh dukungan sosial dari keluarga, teman, dan organisasi dalam mengatasi Postpartum Deppression.
4. Pengenalan Teknik Relaksasi.
Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membnatu ibu untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaaan rileks. Terapis dapat mengajarkan teknik-teknik relaksasi ini kepada ibu dan membantunya untuk mempraktikkan teknik-teknik tersebut di rumah.
5. Mengatasi Masalah Hubungan.Â
Terapis juga dapat membantu ibu dalam mengatasi masalah hubungan dengan pasangan atau keluarga. Masalah hubungan dapat menjadi faktor yang memperburuk kondisi Postpartum Depression. Terapis dapat membantu ibu dan pasangan untuk memperbaiki komunikasi dan memperbaiki hubungan.
6. Membantu Ibu Mengatur Waktu dan Aktivitas.