Mohon tunggu...
Cut Aida Rusyiyah
Cut Aida Rusyiyah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog dan Penulis

Halo, perkenalkan namaku Cut Aida! Aku adalah seorang Psikolog Klinis dan juga seorang Lupus Warrior. Aku sangat senang menulis dan percaya bahwa menulis adalah terapi jiwa yang luar biasa. Bagiku, menulis adalah sebuah cara menyembuhkan trauma dan memberikan kebahagiaan yang tak terkatakan. Selain menjadi seorang penulis, aku juga sangat aktif menulis artikel yang berhubungan dengan kesehatan mental dan pengetahuan tentang penyakit autoimun. Aku ingin membagikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental serta memberikan informasi tentang penyakit autoimun kepada semua orang. Bersama-sama, aku berharap dapat membuat perubahan positif dalam hidup mereka dan memberikan harapan baru. Aku terus berjuang untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental dan autoimun, serta memberikan dukungan dan inspirasi kepada mereka yang membutuhkannya. Jika kamu tertarik dengan topik ini atau ingin berbicara lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungiku. Aku akan senang dapat berbagi pengetahuan dan pengalamanku denganmu. Mari bersama-sama mewujudkan kesehatan mental yang lebih baik dan sebuah kehidupan yang penuh makna!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Bagi Ibu yang Mengalami Postpartum Depression

10 Mei 2023   14:24 Diperbarui: 12 Mei 2023   13:11 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Postpartum Depression | www.freepik.com

Postpartum Deppression adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan yang disebabkan oleh perubahan hormonal dan perubahan signifikan dalam kehidupan seorang ibu setelah melahirkan. 

Postpartum Deppression dapat mempengaruhi kesehatan mental ibu dan hubungannya dengan bayi serta keluarga dan lingkungannya. 

Gejala Postpartum Deppression.

Gejala Postpartum Deppression mirip dengan depresi pada umumnya, namun munculnya gejala tersebut setelah seorang wanita melahirkan dan biasanya bertahan lebih dari dua minggu. Di Indonesia, angka kejadian Postpartum Deppression diperkirakan mencapai 50-70% (Kurniasari dkk, 2015).  

Gejala Postpartum Deppression dapat bervariasi pada setiap wanita namun beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

  • Perasaaan sedih, kosong dan putus asa yang tidak kunjung membaik.
  • Hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Merasa cemas, khawatir, dan terbebani dengan tugas-tugas sebagai ibu.
  • Gangguan tidur, baik sulit tidur atau terlalu banyak tidur
  • Gangguan nafsu makan, baik hilangnya nafsu makan atau makan berlebihan
  • Perasaan bersalah, rendah diri dan merasa tidak mampu menjadi ibu yang baik
  • Kesulitan berkonsentrasi dan kehilangan ingatan jangka pendek
  • Gangguan fisik seperti sakit kepala, sakit perut atau kram otot.

Gejala Postpartum Deppression ini dapat mulai muncul pada minggu pertama setelah melahirkan hingga enam bulan setelah melahirkan sehingga jika gejala tersebut terus berlanjut dan tidak kunjung membaik diharapkan ibu dapat segera mengkonsultasikan kondisinya dengan dokter atau tenaga kesehatan professional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Penyebab Postpartum Deppression 

Postpartum Deppression dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan hormonal, kelelahan, stres dan perasaan tidak aman dalam menjalani peran sebagai ibu. 

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Postpartum Deppression meliputi riwayat depresi sebelumnya, kurangnya dukungan sosial dan masalah keuangan.

Cognitive Bahavioral Therapy (CBT) 

Cognitive Bahavioral Therapy (CBT) adalah bentuk terapi psikologis yang fokus pada hubungan antara pemikiran, perilaku, dan emosi seseorang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun