Melawan hoaks bukan permasalahan yang gampang. Perlu adanya kerja sama yang baik antarsesama dan semua elemen. Hoaks bersentral pada berita yang mengaburkan informasi faktual. Â Hal semacam ini sedini mungkin harus diminimalisir penyebarannya. Apalagi di zaman milenial seperti saat ini. Orang tidak bisa terlepas dari sebuah informasi digital yang dihadirkan. Berbagai macam berita dengan mudah disebar dan diterima oleh pengguna.Â
Parahnya lagi apabila penerima pesan atau penikmat informasi tidak menyadari bahwa berita itu bohong belaka. Jika berkelanjutan untuk disebar maka akan menjadi konsumsi yang sangat tidak produktif bagi orang lain. Permasalahan tersebut menjadi ancaman yang sangat fatal bagi semua orang.
Langkah-langkah memberantas hoaks dengan serius harus segera ditindaklanjuti. Bila dibiarkan saja akan mengancam kedamaian bagi semua insan yang ada di negeri tercinta ini.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membersihkan hoaks Jika Aku Menjadi Kementrian Agama antara lain:
Mengajak semua elemen untuk melawan hoaks
Melawan hoaks tidak bisa dilakukan secara mandiri. Upaya melawan hoaks harus bisa dilakukan dengan tim. Kerja sama semua elemen sangat dibutuhkan agar pembersihan hoaks bisa maksimal. Sehingga, bisa dituntaskan hingga akarnya.
Perlu ditekankan kembali bahwa melawan hoaks bukan sekedar kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Akan tetapi, melawan hoaks sebagai kepentingan bersama di semua kalangan dari jajaran tertinggi hingga lapisan yang terendah.
Melawan hoaks dengan model kebersamaan ini dapat diteladani dari jajaran tertinggi yaitu pemerintah. Pemerintah harus bisa menjadi teladan untuk masyarakat di semua kalangan. Misalnya kerja sama yang terus dipererat antara Kemenag dengan Kemenkominfo dan Kemenag dengan Kemendikbud. Sehingga, masyarakat bisa mengikuti contoh yang ada. Dengan model seperti itu, melawan hoaks yang terjadi di negeri ini akan lebih mudah karena kita mempunyai kekuatan yang penuh dengan saling bahu membahu satu sama lain.
Jika Aku Menjadi Kementrian Agama, yang akan dilakukan dengan kerja sama ini. Kementrian Agama harus bisa memotivasi masyarakat dengan kata-kata sederhana tetapi bermakna. Misalnya, Hiasilah Hidup dengan Informasi yang jujur. Sebarkan Informasi Secara Akurat agar Tidak Menyesatkan Orang Lain. Hidup Sehat Tanpa Hoaks.
Selain itu pula, Kemenkominfo yang bergelut dibidang komunikasi dan informasi harus bisa menfilter berita bohong dan berita benar. Sehingga, penyebaran hoaks tidak tumbuh dengan sehat karena sudah bisa langsung ditangani. Apabila terindikasi kebohongannnya maka hoaks tersebut langsung dilenyapkan. Kemudian dicari pelaku pembuat hoaks dan penyebar hoaks.Â
Begitu pula dengan Kemendikbud yang menaungi dunia pendidikan. Pendidikan yang menaungi generasi bangsa ini. Kemendikbud membuat agenda untuk menyosialisasikan cara melawan hoaks kepada peserta didik agar peserta didik di seluruh lapisan tidak mudah termakan hoaks. Jadi, peserta didik mempunyai kehidupan yang bersih terutama dari segi pemikiran.Â
Bagi masyarakat pun tidak boleh mudah untuk terprovokasi oleh hoaks. Sehingga, penyebaran hoaks tidak akan meluas karena mampu berhenti disatu titik (orang).
Membuatkan sanksi bagi penyebar hoaks
Jika Aku Menjadi Kementrian Agama dengan segera akan membuat sanksi tegas bagi penyebar haoks. Sanksi ini dibuat sebagai senjata bagi pembuat dan penyebar hoaks. Jika terbukti membuat hoaks maka pelaku berhak mendapatkan sanksi berupa pemberhentian akses penggunaan media sosial selama kurun waktu yang ditentukan (sesuai dengan kejahatan).Â
Tidak hanya itu saja, Jika Aku Menjadi Kementrian Agama dan berhasil menemukan pelaku pembuat hoaks maka identitas pelaku harus disebarluaskan agar semua lapisan mengetahui. Sehingga, siapa pun tanpa pandang bulu tidak akan pernah berani membuat hoaks.
Sedangkan sanksi bagi penyebar hoaks dilarang untuk menggunakan teknologi digital jenis apapun. Selain itu, pelaku penyebar hoaks untuk bisa dibina agar bisa menghilangkan niat untuk menyebar hoaks. Sehingga, pengguna media sosial maupun teknologi digital yang masih sehat informasi tidak terpengaruh oleh niat untuk menyebarkan hoaks.
Sanksi ini wajib diberlakukan sebagai rambu-rambu bagi semuanya. Jadi, pengguna media sosial maupun teknologi digital akan lebih berhati-hati dan lebih bijak dalam menyaring informasi yang ada.Â
Mengajak pengguna media sosial maupun teknologi digital untuk bisa mengendalikan diri dalam bermedia sosialÂ
Jika Aku Menjadi Kementrian Agama harus bisa memengaruhi pengguna media sosial maupun teknologi digital untuk bermedia secara sehat. Dengan Media yang sehat secara otomatis akan berdampak pada pengendalian diri. Dampak positifnya, pengguna media sosial maupun teknologi digital akan lebih mudah mengendalikan diri agar tidak terpancing dan terprovokasi oleh hoaks sebab sudah mempunyai bentang bermedia yang sehat.
Itulah langkah-langkah yang bisa dilakukan Jika Aku Menjadi Kementrian Agama dalam melawan hoaks. Selain itu pula, Jika Aku Menjadi Kementrian Agama maka akan berani mengodekan berita. Mengodekan berita ini sebagai pondasi media sehat. Dimana informasi maupun berita yang disebarluaskan harus mempunyai kode sesuai dengan penikmat informasi.
Misalkan saja, berita untuk anak-anak maka diberi kode A, berita untuk remaja maka diberi kode R, dan berita untuk dewasa diberi kode D. Pengkodean ini dilakukan agar anak maupun remaja tidak bebas memakan informasi orang dewasa.Â
Sedangkan orang dewasa berhak menikmati informasi anak maupun remaja karena orang dewasa secara pemikiran sudah mempunyai penalaran bagus daripada anak maupun remaja. Selain itu, perlawanan hoaks dapat diatasi sedini mungkin dari anak maupun remaja yang kondisi emosionalnya terkadang masih labil. Sehingga, pengguna media sosial maupun teknologi dapat menikmati sesuai dengan tingkatanya. Â Â
Berani mencetuskan strategi berarti berani pula untuk memerangi penyebaran hoaks. Kesimpulannya, Jika Aku Menjadi Kementrian Agama tidak ada niat untuk mundur melawan hoaks dari langkah-langkah yang sudah dirancang, siapa pun pelaku dan penyebar hoaks. Sebab, menegakkan keadilan sangat dibutuhkan dalam memberantas penyebaran hoaks agar tidak adanya kepincangan sebelah pihak. Sehingga, kehidupan yang ada menjadi seimbang tanpa adanya praduga yang tidak semestinya. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI