Saat ini kekerasan verbal bisa terjadi dimanapun; di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di media sosial. Khusus di media sosial meminjam istilah Farisatul Faikaroh, Kekerasan Verbal dalam Media Sosial oleh pelaku dianggap sebagai hiburan, meskipun para korban sudah berupaya menolaknya. Artinya, ruang publik seperti media sosial yang awalnya memiliki fungsi sebagai ruang interaksi yang cair juga menjadi ancaman nyata.
Kekerasan verbal dampaknya sangat serius, oleh karenanya setiap orang memiliki tanggung jawab mencegahnya dengan menanamkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan serta bersedia belajar mengelola emosi. Ini berarti bahwa setiap individu memiliki hak untuk diperlakukan dengan sebaik-baik perlakuan.
Seperti diketahui, bahwa kekerasan verbal bisa terjadi dalam komunikasi bentuk apapun. Sangat mungkin ketika seseorang sedang berinteraksi dengan orang lain tidak menyadarinya. Jangan sampai kita beranggapan bahwa kekerasan verbal hanya berasal dari ucapan. Ekspresi wajah atau tatapan sinis yang meremehkan dan menghina juga termasuk kekerasan verbal. Oleh karenanya, ketika sedang dalam kondisi marah kita diminta untuk belajar diam, duduk atau mencuci wajah dengan air. Semoga.
Tulisan ini juga tayang di https://kumparan.com/wahyutanoto104/inilah-dampak-kekerasan-verbal-pada-anak-yang-perlu-diketahui-1yUeRUTiMe0Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H