Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4.294 Anak Menjadi Penyintas Kekerasan...

3 Januari 2019   15:57 Diperbarui: 3 Januari 2019   16:26 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, hak tumbuh dan berkembang meliputi; hak untuk beristirahat, mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi dan hak mendapatkan perlindungan dari kejahatan seksual yang dilakukan oleh pendidik. Ketiga, hak berpartisipasi meliputi; hak untuk menyatakan dan didengar pendapat, hak mendapatkan, mencari dan memberikan informasi sesuai tingkat kecerdasannya dan ke-empat, hak mendapatkan perlindungan meliputi; perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peperangan, pelibatan dalam kekerasan seksual, dan perlindungan dari pelibatan sengketa bersenjata atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan.

Sebahagian besar orangtua pasti sudah memahami parenting atau proses pembelajaran, pendidikan, yang dilaksanakan oleh orangtua dan keluarga dengan memanfaatkan sumber pengetahuan yang ada di dalam lingkungan keluarga bisa menjadi salah satu alternatif bagaimana melakukan pola komunikasi dengan anak. Kita semua telah menyadari jika orang tua merupakan contoh paling lazim bagi anak, dengan bahasa lain bahwa orang tua semestinya memiliki proses yang berkualitas dekat dengan anak. 

Belajar mendengarkan, membuat suasana yang hangat, ramah dan penuh keceriaan adalah contoh yang bisa dilakukan oleh orangtua terhadap anak. Dalam konteks ini penulis ingin menekankan pada gaya pentingnya membudayakan komunikasi asertif atau membiasakan untuk bicara jujur dan terbuka. 

Dengan mengedepankan kejujuran dan keterbukaan maka orangtua sesungguhnya sedang menanamkan nilai-nilai kehidupan. Ada pepatah yang mengatakan jika kejujuran merupakan mata uang yang berlaku di mana pun. Artinya, jika kita ingin mengajarkan kejujuran terhadap anak harus dimulai dari diri kita sendiri, selain itu orangtua juga dituntut untuk konsisten dalam kata dan perbuatan yang mencerminkan kejujuran, apapun bentuknya.

Sebagai catatan akhir, penulis ingin mengingatkan kembali jika kekerasan terhadap anak apapun bentuknya tidak bisa dibenarkan. Anggapan lumrah terhadap pemberian hukuman terhadap anak dan kebiasaan mendiamkan tindak kekerasan semestinya setiap pribadi menghindarinya dan membuang jauh-jauh semenjak dari pikiran yang terejawantahkan dalam setiap perilaku keseharian.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun