3. Mengendalikan risiko, setelah melakukan pengidentifikasian serta pengukuran terhadap risiko, selanjutnya adalah mengendalikan risiko tersebut, ada beberapa solusi yang bisa diambil untuk mengendalikan risiko antara lain :Â
# Hindari (Avodaince), solusi ini mengharuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko, contohnya menjual barang yang dilarang yang mana mengakibatkan hukuman tindak pidana.
# Pengalihan risiko, cara ini dilakukan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain sehingga dampak risiko yang ditanggung akan menrun, contohnya seperti pengalihan risiko pada proses pengiriman barang dengan meminta jasa asuransi unruk mengasuransikan barang tersebut dengan konsekuens membayar premi.
# Menekan tingkat keparahan, dengan menekan tingkat keparahan maka dampak yang kita terima akan lebih ringan, karena kemungkinan suatu risiko tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka diperlukan tindakan untuk menekan risiko tersebut.
tujuan utama dari dari manajemen risiko tidak lain untuk melindungi perusahaan dari risiko bisnis yang berbahaya, sehingga bisnis kita tetap bisa berdiri pada kondisi dan situasi apapun sob, dan terbukti melindungi bisnis dengan manajemen risiko lebih berhasil daripada tidak menggunakan manajemen risiko.
setelah kita menyimak beberapa teori dan metode diatas harapannya pengaplikasian serta kesadaran untuk menggunakan manajemen risiko ini menjadi lebih besar lagi, apalagi ketika kita berada pada masa revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid 19. jika kamu bisa mengelola risiko dengan baik maka dipastikan bisnismu akan terus berkembang, tapi ketika sebaliknya bisa dipastikan bisnismu dalam bahaya.
Menjadi adaptif terhadap perubahan juga merupakan salah satu solusi terhadap perubahan yang terjadi, dan ini yang akan membedakan, apakah perubahan berdampak negatif atau postif pada bisnismu sob!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H