Mohon tunggu...
Muafi  Jafar
Muafi Jafar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Biasa

Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdamai dengan Risiko Bisnis

10 Desember 2020   11:49 Diperbarui: 10 Desember 2020   12:10 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis-jenis manajemen risiko

# Risiko spekulatif, artinya risiko yang memiliki dua kemungkinan yaitu kemungkinan menguntungkan atau merugikan, risiko ini berada pada batas tengah antara keuntungan atau kerugian, jadi tergantung bagaimana kita mengelolanya serta mempertimbangkan kondisi dan situasi, risiko ini bisa menjadi keuntungan atau bahkan merugikan perusahaan kita. contohnya risiko akibat perubahan tingkat suku bunga bank, investasi saham dan lain sebagainya 

# Risiko murni, artinya risiko ini bisa dikatakan risiko mutlak karena hanya memiliki satu kemungkinan yaitu kerugian. contohnya kerugian akibat bencana alam.

# Risiko pasar, artinya risiko yang terjadi akibat dari mekanisme pasar, seperti persaingan usaha, daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup masyarakat, munculnya pesaing baru dan lain sebagainya, risiko ini sama seperti risiko spekulatif tergantung bagaimana kita mengelolanya.

nah bagaimana sob itulah tiga jenis dari manajemen risiko, setelah kita mengenal jenis dari manajemen risiko, selanjutnya pembahasan kita adalah mengenai langkah-langkah dalam memanajemen risiko sob!

Langkah-langkah manajemen risiko

ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan yang baik dalam menghindari risiko sob. karena ini adalah langkah yang harus dilakukan mulai awal hingga akhir agar pengelolaan risiko kita menjadi mutakhir, jadi berikut ini adalah urutannya!

1. Identifikasi risiko usaha, mari kita asumsikan bahwa bisnis kita sama seperti anak kita, kita lah yang lebih mengenalnya daripada orang lain, nah dalam proses mengidentifikasi risiko ini kita harus melihat dan merasakan semua sisi agar identifikasi kita lebih menyeluruh termasuk risiko yang sifatnya spekulatif dan murni, tujuannya untuk meminimalisir risiko yang muncul. ada beberapa cara untuk mengidentifikasi risiko. menggunakan analisa dari pengalaman, menggunakan pengamatan dan survei, menggunakan acuan market leader / produk unggulan, serta menggunakan metode dari pakar dan ahli.

2. Mengukur risiko, setelah melakukan identifikasi risiko selanjutnya adalah pengukuran risiko, pertanyaannya apa yang di ukur? ada dua dimensi yang harus diukur nih sob, pertama yang perlu diukur adalah besarnya frekuensi kerugian artinya seberapa sering kerugian tersebut terjadi dalam tenggang waktu tertentu,lalu yang kedua adalah tingkat kegawatan (severity) atau keparahan kerugian yang terjadi hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diakibatkan oleh kerugian tersebut terhadap kondisi bisnis kita terutama kondisi keuangan. 

hasil dari pengukuran dua dimensi tersebut bisa menghasilkan, nilai rata-rata dari kerugian selama satu periode, lalu fluktuasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode lain, serta dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian tersebut.

Tujuan lain dari pengukuran terhadap risiko adalah meningkatkan kesadaran risiko sehingga senantiasa waspada, mengidentifikasi risiko-risiko kerugian atau mengetahui sumber-sumber risiko dan frekuensi terjadinya risiko sehingga dapat diukur sampai berapa jauh dampaknya bagi perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun