Kompasianer datang dan pergi, namun selama kompas gramedia grup berkehendak, maka kompasiana selalu ada di sini. Jangan pusingkan atau masalahkan tentang error kompasiana yang tak berkesudahan, sebab mulai ada fatwa sesat yang mengatakan "Kompasiana tanpa error ibarat sayur tanpa garam, ibarat planet kenthir tanpa Kong Ragile."
Kompasianer Terkenal (top) pergi dengan berbagai alasan, ada yang karena kontrak hidup di dunia sudah habis, karena bosan menulis, karena pindah ke suatu tempat yang tidak ada signal internet, karena konflik dengan kompasianer lain, karena dilarang pasangan hidupnya, karena sibuk kerjaan sehingga tak ada waktu luang, karena kehilangan muka (lupa taro di mana?), dan karena ini karena itu banyak sekali.
Kompasianer terkenal (top) dikenal karena tulisan-tulisannya. Harus diakui tulisan-tulisan mereka mempunyai daya magis yang mampu menghipnotis pembacanya sehingga pembaca selalu menunggu-nunggu kompasianer favoritnya tersebut mempublish tulisan.
Setiap kompasianer mungkin punya kompasianer lain yang jadi favoritnya dan melahap habis semua tulisan-tulisannya. Hayoo ngaku?
Baiklah oh baiklah, Saya mengaku. Saya juga punya kompasianer favorit, saya selalu menunggu setiap tulisannya terbit, tak ada yang terlewat, saya banyak terinspirasi darinya, kompasianer ini bukan hanya seperti bintang yang sedang meroket, tapi sudah seperti bintang paling terang yang menerangi tata surya sehingga tidak lagi gelap gulita. Tanpa banyak basa basi, saya sebutkan dengan tegas dan lugas, Kompasianer yang menginspirasi saya, mungkin juga menginspirasi banyak kompasianer lain, terutama mbak-mbak dan ibu-ibu tersebut adalah Herry FK.
Selain kompasianer TOP, ada juga kompasianer pendatang baru yang bintangnya sedang meroket di kompasiana. Namanya sedang harum dan naik daun, tulisan-tulisannya banyak dibaca dan dijadikan inspirasi penulis lain. Admin pun kesengsem, terbukti label hihglight dan Headline bukan barang mahal bagi penulis yang bintangnya sedang meroket ini.
Hal ini adalah fenomena biasa di mana saja, termasuk di kompasiana ini, ada yang pergi maka ada yang datang, ada yang terbenam maka ada yang terbit, ada yang tenggelam maka ada yang timbul, ada yang sinarnya redup maka ada yang sinarnya terang benderang.
Ini namanya regenerasi kehidupan, kita tentu tidak mau melihat kong Agil terus menerus bintangnya meroket, sementara Kong Agil makin bertambah usia, makin susah pergerakannya, makin sesak nafasnya jika harus bersaing dengan yang muda-muda (walaupun sudah berusaha tampil muda dengan mencat rambut untuk menutupi usia yang kepala 7), maka pembaca butuh sosok bintang lain yang meroket, yang sinarnya terang benderang, yang luwes pergerakannya, yang gak sesak nafas dalam persaingan, dan sosok bintang yang sedang meroket saat ini, salah satunya adalah didikan langsung Kong Ragil, yaitu kompasianer Cakil.
Selain Cakil, Saya mau bahas tentang kompasianer lain yang bintangnya sedang meroket, tulisan-tulisannya laris manis bak kacang goreng di arena layar tancap, tulisan-tulisannya selalu ditunggu dan diserbu pembaca karena punya daya magis yang menghipnotis, menjadi kompasianer TOP dan legenda kompasiana hanyalah masalah waktu saja, cepat atau lambat mereka akan meraihnya, salatiganya seperti kompasianer Arke, Erianto Anas dan Pakde Kartono.
Nah, ini dia 3 kompasianer yang bintangnya sedang meroket :
1. Pebrianov
Profesor dan guru besar sastra kontemporer di ITB ini paling bisa mengolah diksi jadi karya fiksi maupun jadi artikel politik, humaniora dan motivasi yang sexy. Ia menuliskan itu semua di tengah-tengah waktu senggangnya mengerjakan sesuatu, misal menunggu istri belanja, mengantar anak sekolah, mengawasi mahasiswanya UAS dll. Pengakuannya sepihak bahwa saat menulis ia tak pakai celana, makanya tulisannya mengalir lancar, karena tak ada pembatas antara tangan dan pusat kehidupannya.
Masuk sebagai nominator the best kompasianer di tahun-tahun awal kiprah menulis di kompasiana bukanlah hal yang mengagetkan, karena admin kompasiana tak punya pilihan lain. Jika admin tak memasukan namanya sebagai nominator, maka admin akan mempertontonkan kebodohannya dan menelanjangi isi otaknya dalam melakukan seleksi the best kompasianer di acara kompasianival 2015 kemarin.
Ini salah dua tulisannya yang menurut Saya super keren :
2. Robbi Gandamana
Penulis nyentrik super jancuk ini telah berhasil menghipnotis banyak pembaca, termasuk saya, untuk melahap kata demi kata yang ditulisnya. Entah bagaimana caranya, ia selalu bisa menulis tentang satu hal atau satu tema yang tidak umum, out of the box, dan ia menuliskannya dalam satu sudut pandang yang sangat asyik.
Dalam hati saya berkata "Nih orang pinter banget, wise pula. Nurun banget sifat dan sikapnya dari Cak Nun guru spiritualnya, yang juga sosok yang saya kagumi."
Melengkapi tulisan-tulisannya dengan sketsa atau karikatur, seperti juga dilakukan oleh kompasianer super senior (bukan niru artis K-Pop Super Junior) Arke, membuat tulisan-tulisan Robbi Gandamana jadi bernyawa dan hidup.
Prediksi saya, dalam 5 tahun ke depan, Robbi Gandamana akan meraih gelar kompasianer of the year, dengan syarat rajin menulis minimal seminggu sekali, rajin menabung untuk mentraktir teman-teman jika menang di kompasianival, karena saya percaya satu hal "penulis yang hebat bukanlah yang jago debat." Dan saya nyaris tak pernah melihat Robbi Gandamana berdebat atau beradu argumen di tulisan-tulisannya ataupun di tulisan-tulisan kompasianer lain.
Ini salah dua tulisannya yang menurut Saya super keren :
3. Kazimi Yu
Kompasianer ini belum sebulan bergabung di kompasiana, namun sudah menggebrak dengan artikel-artikelnya yang mempesona. Didukung wajah cantik dan bulu mata lentik, saya mendapat wangsit, bahwa Kazimi Yu bintangnya akan makin meroket. Seharian kemarin (26 mei 2016), Kazimi Yu merilis 4 tulisan keren, mungkin ia sedang Trance, semua karya-karyanya masuk kualifikasi berkelas.
Sebagai seorang kurator tulisan yang berlisensi internasional, Saya berani mensejajarkan tulisan-tulisan Kazimi Yu dengan tulisan-tulisan mas Pram.
Ini salah satu tulisannya yang menurut Saya super keren :
http://m.kompasiana.com/kazimi/dari-bonjour-sampai-sugeng-enjing_573a683abb22bd1f048b456f
Saya rasa cukup 3 saja saya bahas sosok penulis yang bintangnya sedang meroket di kompasiana, mudah-mudahan pembaca sepakat dan sepaket pikirannya dengan saya.
Jangan iri dengan apa yang dicapai oleh kompasiner TOP yang bintangnya bersinar terang, juga kepada kompasianer TOP yang bintangnya sedang meroket, tapi justru itu semua menjadi pemacu semangat, pelecut, bahwa kita juga bisa menyamai bahkan melebihi yang mereka raih, karena sebelum mereka mencapai titik kesuksesan seperti saat ini, sebelumnya mereka adalah penulis biasa-biasa seperti Saya dan yang lainnya.
Untuk jadi penulis TOP, menurut pendapat saya, kuncinya ada 5 : produktif, kreatif, konsisten, iklas dan beruntung. Semoga teman-teman semua bisa jadi penulis TOP suatu saat nanti. Amin Yra.
Salam sayang,
Cuker
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H