Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tiga Penulis yang Bintangnya Meroket di Kompasiana

27 Mei 2016   05:21 Diperbarui: 27 Mei 2016   07:05 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Profesor dan guru besar sastra kontemporer di ITB ini paling bisa mengolah diksi jadi karya fiksi maupun jadi artikel politik, humaniora dan motivasi yang sexy. Ia menuliskan itu semua di tengah-tengah waktu senggangnya mengerjakan sesuatu, misal menunggu istri belanja, mengantar anak sekolah, mengawasi mahasiswanya UAS dll. Pengakuannya sepihak bahwa saat menulis ia tak pakai celana, makanya tulisannya mengalir lancar, karena tak ada pembatas antara tangan dan pusat kehidupannya.

Masuk sebagai nominator the best kompasianer di tahun-tahun awal kiprah menulis di kompasiana bukanlah hal yang mengagetkan, karena admin kompasiana tak punya pilihan lain. Jika admin tak memasukan namanya sebagai nominator, maka admin akan mempertontonkan kebodohannya dan menelanjangi isi otaknya dalam melakukan seleksi the best kompasianer di acara kompasianival 2015 kemarin.

Ini salah dua tulisannya yang menurut Saya super keren :

http://m.kompasiana.com/pebrianov/menulis-sebagai-tuhan-untuk-memberi-banyak-orang_5738c3d81dafbdc00bd59ac4 

http://m.kompasiana.com/pebrianov/masuk-dunia-menulis-untuk-menjadi-saksi-sejarah_5713a03ec222bd280bd7ec1c 

2. Robbi Gandamana

Penulis nyentrik super jancuk ini telah berhasil menghipnotis banyak pembaca, termasuk saya, untuk melahap kata demi kata yang ditulisnya. Entah bagaimana caranya, ia selalu bisa menulis tentang satu hal atau satu tema yang tidak umum, out of the box, dan ia menuliskannya dalam satu sudut pandang yang sangat asyik.

Dalam hati saya berkata "Nih orang pinter banget, wise pula. Nurun banget sifat dan sikapnya dari Cak Nun guru spiritualnya, yang juga sosok yang saya kagumi."

Melengkapi tulisan-tulisannya dengan sketsa atau karikatur, seperti juga dilakukan oleh kompasianer super senior (bukan niru artis K-Pop Super Junior) Arke, membuat tulisan-tulisan Robbi Gandamana jadi bernyawa dan hidup.

Prediksi saya, dalam 5 tahun ke depan, Robbi Gandamana akan meraih gelar kompasianer of the year, dengan syarat rajin menulis minimal seminggu sekali, rajin menabung untuk mentraktir teman-teman jika menang di kompasianival, karena saya percaya satu hal "penulis yang hebat bukanlah yang jago debat." Dan saya nyaris tak pernah melihat Robbi Gandamana berdebat atau beradu argumen di tulisan-tulisannya ataupun di tulisan-tulisan kompasianer lain.

Ini salah dua tulisannya yang menurut Saya super keren :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun