[caption caption="Foto dari siceplaseplos.blogspot.com"][/caption]
Sebelumnya saya sudah merilis 2 tulisan tentang ciri-ciri pria dan wanita yang layak diperjuangkan sebagai pasangan hidup, kali ini saya mau bahas tentang sosok manusia yang berada di persimpangan jalan, dari sosoknya ia merupakan pria, tapi dari kesehariannya ia cenderung merupakan wanita, mungkin itu sebabnya ia disebut waria (wanita pria) atau lebih akrab biasa dipanggil banci.
Saya tak akan menulis hal tidak baik tentang waria atau banci, karena hanya akan menyebabkan aura negatif di kehidupan saya. Yang saya mau tulis adalah hal-hal baik, supaya kita selalu dikelilingi dengan aura positif, sehingga tubuh selalu sehat, pikiran waras dan keberuntungan terus berdatangan tanpa putus.
Teman-teman pasti sepakat : orang yang selalu berpikiran positif, maka aura hidupnya positif, sebaliknya orang yang selalu berpikiran  negatif, maka hidupnya jadi penuh aura negatif, seperti wajah terlihat jelek, pikiran kusut dan hidup jauh dari keberuntungan (rejeki dan jodoh).
Yuk kita bahas apa aja sih seru dan asiknya berteman dengan banci :
1. Para banci adalah teman sejati, mereka sadar sepenuhnya akan kodratnya. Banci yang baik adalah yang sadar kodratnya, ia hanya untuk berteman, maksimal teman tapi mesra, tidak untuk dinikahi, karena UU pernikahan di Indonesia tidak membolehkan pernikahan sesama jenis dan agama juga mengharamkan pernikahan sejenis.
Banci yang tidak baik adalah banci yang tidak sadar kodratnya, misal jika di mall maunya masuk toilet perempuan, ini bisa bikin perempuan-perempuan di toilet jadi takut-takut mau pipis, takut diintip banci tadi, wajar jika mereka khawatir dan was-was serta punya pikiran negatif terhadap banci yang masuk toilet wanita, makanya sering ada pemandangan unik di toilet mall yaitu pria-pria kemayu, kadang berpakaian wanita, tapi pipisnya berdiri juga.
2. Para banci punya bahasa banci yang unik
Bahasa banci ini dipopulerkan dari banci satu ke banci lainnya, gak pakai kamus gak pakai kursus, tau-tau lancar aja obrolan sesama banci seIndonesia ini. Biasanya banci-banci banyak kumpul di salon, makanya sampai ada sebutan banci salon. Banci salon yah, bukan banci nyalon, kalo banci nyalon nanti kita temuin pas musim pilkada.
Karena bahasa banci ini unik, maka obrolan jadi seru, jadi bisa ngomonging apa saja tanpa bisa dimengerti pihak luar yang bukan banci, sehingga rahasia terjaga atau pihak lain yang diomongin yang mendengar tidak tersinggung karena gak ngerti.
3. Para banci tak bisa diam, selalu punya banyak cerita
Pernah gak teman-teman lihat ada banci yang pendiam, pasti gak pernah. Di mana-mana banci itu senangnya cerita. Tentang suatu kejadian, mereka bisa cerita detail dari A sampai Z lengkap dengan bumbu-bumbu yang bikin cerita jadi seru dan berbagai pandangan yang orang lain tidak memandangnya. Sampai ada kesepakatan di penulis-penulis best seller, bahwa jika mereka kehabisan ide menulis, maka bayarlah para banci bercerita tentang suatu tema, dan mereka tinggal menuliskannya saja. Jadilah buku yang mereka inginkan.Â
4. Para banci rajin bekerja dan ringan tangan membantu
Ini salah satu kelebihan dari banyak banci-banci yang saya pernah kenal, mereka gak suka cuma makan, tidur, main komputer atau nonton tv seharian seperti orang-orang pemalas. Para banci senang bekerja, mereka mau melakukan pekerjaan apa saja mulai dari pekerjaan formal sampai informal, bahkan pekerjaan rumah tangga seperti masak, nyuci, bersih-bersih mereka dengan sigap dan suka hati mengerjakannya, hasilnya pekerjaan selesai dengan baik.
Ada seorang kawan bekerja sebagai manajer HRD di perusahaan multinasional pernah berbisik ke saya "Kalo mau punya karyawan yang rajin dan kerjanya total, pekerjakan seorang banci, tapi ada resikonya, yaitu dia bisa jatuh cinta dan tergila-gila ke boss yang seperti kamu, yang baik, ganteng, pintar dan pengertian."
5. Banci bisa bikin enak, gak bisa bikin anak
Poin no 5 ini saya teringat perkataan andalan dari banci-banci saat mempromosikan dirinya dan berjuang mendapatkan pria idamannya. Mereka mengatakan begini "bicara cinta dan kasih sayang, jenis kelamin itu urusan nomor 2, yang terutama adalah rasa nyaman dan keringatan. Banci memang tak bisa memberi anak, tapi banci pastikan bisa memberi enak."
Mendengar promosi basi yang saya sudah dengar puluhan kali, saya cuma tersenyum kecut. Dalam hati saya bertanya "Silakan kamu promosi ke yang lain, yang belum ngerti, saya sudah sangat mengerti dan tidak mau kembali LGBT lagi."
Kenapa saya masukin poin no 5 sebagai hal posiif? Saya berpikir simple saja, untuk orang-orang yang terjebak perselingkuhan di sengaja maupun tidak sengaja di dunia kerja, biasanya salah satunya pria beristri atau wanita bersuami, kan jika perselingkuhan terjadi terus menerus maka akan ada resiko wanitanya hamil, sehingga akan timbul masalah. Nah, jika selingkuh dengan banci, dipastikan masalah hamil di luar nikah maupun hamil di luar kandungan tak akan kejadian.
ya sudah gini aja dulu, jika pembaca ada hal positif lain yang ingin ditambahkan, dipersilakan tuliskan di kolom komentar.
Selamat pagi,
Salam sayang,
Cuker
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H