Selama ini tidak ada yang berani melawan BPK, lembaga tinggi negara yang mendapat tugas konstitusi sebagai auditor di kementerian atau lembaga yang tugas utamanya mengaudit laporan keuangan dan menemukan penyimpangan-penyimpangan termasuk menghitung kerugian negara akibat penyimpangan di kementerian atau lembaga negara tersebut, untuk kemudian hasil kerjannya tersebut dilaporkan ke DPR RI dan Presiden RI.
BPK bekerja berdasarkan standar audit, PSAK dan aturan hukum yang ada. BPK tidak boleh melakukan audit seenak udelnya sendiri, karena temuan dan laporan BPK mesti dipertanggungjawabkan di DPR RI.
Nah, gimana BPK RI gak ketar ketir sudah bekerja profesional, malah dibilang ngaco? Apalagi nama ketua BPK Harry Azhar Azis ada di dokumen Panama Paper, ia diketahui mempunyai perusahaan offshore di China. Hanya punya perusahaan loh, di mana namanya ada di akte pendirian perusahaan, tidak diketahui perusahaan itu modal dasarnya berapa, asetnya berapa, pegang proyek apa, eh sudah dituduh sebagai pelaku kejahatan penggelapan pajak. Cape kan? Bikin ketar ketir kan? Iya aja deh, biar cepet. Wkwkwkwk
3. Ibu-ibu PKK ketar ketir kalo Ahok datang ke acara PKK
PKK adalah kegiatan ibu-ibu yang diinisiasi oleh ibu Tien Soeharto, dan biasanya dikoordinir oleh ibu gubernur di masing-masing provinsi, singkatan PKK adalah pendidikan kesejahteraan keluarga. Kegiatan ibu-ibu PKK sangat banyak dan positif, seperti membuat posyandu, puskesmas keliling, bakti sosial, sunatan masal dll.
Sudah rahasia umum jika Ahok itu termasuk pria ganteng, wajahnya yang oriental sekilas mirip artis mandarin Andy Lau.
Tau sendiri kan kaya apa pesona seorang Andy Lau yang nama aslinya Lau Tak Wah? Hampir semua artis wanita mandarin suka dan tergila-gila padanya, termasuk artis kesukaan saya Joey Wong. Jika Joey Wong saja sampai ketar ketir ke Andy Lau, maka terhadap Ahok yang mirip Andy Lau, dipercaya ibu-ibu PKk akan ketar-ketir sampai melintir jika kedatangan Ahok di acara ibu-ibu PKK. Iya gak sih ?
Selamat pagi, jangan lupa sempatkan sholat Dhuha,
Salam sayang,
Cuker
Â