Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Bikin KPK, BPK dan PKK Ketar-ketir

7 Mei 2016   07:32 Diperbarui: 7 Mei 2016   09:48 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Capture"][/caption]

Di tulisan saya kemarin berjudul "Jokowi Bikin Singapura, Hongkong, Arab Saudi, Amerika dan Uni Eropa Ketar Ketir" ada komentar yang lucu dan gemesin, yang tanpa basa basi, tanpa salam, tanpa permisi langsung mengeluarkan isi otaknya melalui mulutnya yang penuh kotoran. Ia mengatakan "Judul artikel cari sensasi dasar bahlul."

[caption caption="Capture"]

[/caption]

Saya sungguh terhibur dengan komentar nyeleneh begini, teman-teman lain juga (mungkin) merasa terhibur. Terlihat dari komentar kompasianer Jati Kumoro yang mengcopas komentar mbak Sayeed di komentar lainnya di artikel yang sama, katanya "sayeed mode ON". Lucu banget soalnya. Wkwkwkwkwk.

Banyak pembaca yang fokus ke isi tulisan, kompasianer ini malah fokus ke judulnya, entah tulisannya ia baca atau tidak? Sepertinya tidak dibaca, sebab ia sering sekali komentar gak nyambung dengan isi tulisan, tulisan ke utara, mbak sayeed komentar ke selatan, giliran isi tulisan ke selatan, eh mbak Sayeed malah ke Barat, udah komentar asbun dan asal jeplak, jika ada yang membenarkan dan mengkoreksi, eh malah ngeyel gak mau dibenerin.

Sekarang saya mau bahas tentang Ahok dan sepak terjangnya dalam memimpin DKI Jakarta yang membuat ketar ketir banyak pihak. Siapa dan Bagaimana bentuk ketar ketirnya, yuk kita simak sama-sama. Simak yah teman-teman, bukan sibak. Kalo sibak itu urusannya dengan rok pasangan, biar kelihatan betis dan pahanya yang mulus.

1. KPK ketar ketir dikatakan bekerja lamban dan tidak profesional

KPK ketar ketir karena tuntutan publik begitu kencang agar KPK mengusut tuntas kasus korupsi di pengadaan lahan RS Sumber Waras dan Suap raperda reklamasi pantai Jakarta, dan publik mau KPK tegas mengumumkan hasil penyelidikan maupun penyidikannya apakah gubernur Ahok terlibat grant korupsi dan korupsi yang sempurna ini atau tidak?

Jika tidak terlibat segera umumkan, cabut cekal terhadap pegawai magang merangkap staf ahli gubernur DKI (informal) bernama Sunny Tanoe sehingga Ahok bisa fokus kerja memimpin DKI Jakarta dan bisa tenang mencalonkan diri di pilkada DKi Jakarta 2017.

Jika terlibat segera umumkan Ahok sebagai tersangka, panggil, periksa, tangkap dan tahan, sehingga pembangunan DKI Jakarta tidak terganggu, dan situasi politik di DKI Jakarta jadi kondusif. Jangan ulur-ulur waktu seperti pemain bola yang muter-muter di daerah pertahanan sendiri di masa injury time menunggu wasit meniup peluit panjang.

2. BPK ketar ketir dibilang Ahok ngaco

Selama ini tidak ada yang berani melawan BPK, lembaga tinggi negara yang mendapat tugas konstitusi sebagai auditor di kementerian atau lembaga yang tugas utamanya mengaudit laporan keuangan dan menemukan penyimpangan-penyimpangan termasuk menghitung kerugian negara akibat penyimpangan di kementerian atau lembaga negara tersebut, untuk kemudian hasil kerjannya tersebut dilaporkan ke DPR RI dan Presiden RI.

BPK bekerja berdasarkan standar audit, PSAK dan aturan hukum yang ada. BPK tidak boleh melakukan audit seenak udelnya sendiri, karena temuan dan laporan BPK mesti dipertanggungjawabkan di DPR RI.

Nah, gimana BPK RI gak ketar ketir sudah bekerja profesional, malah dibilang ngaco? Apalagi nama ketua BPK Harry Azhar Azis ada di dokumen Panama Paper, ia diketahui mempunyai perusahaan offshore di China. Hanya punya perusahaan loh, di mana namanya ada di akte pendirian perusahaan, tidak diketahui perusahaan itu modal dasarnya berapa, asetnya berapa, pegang proyek apa, eh sudah dituduh sebagai pelaku kejahatan penggelapan pajak. Cape kan? Bikin ketar ketir kan? Iya aja deh, biar cepet. Wkwkwkwk

3. Ibu-ibu PKK ketar ketir kalo Ahok datang ke acara PKK

PKK adalah kegiatan ibu-ibu yang diinisiasi oleh ibu Tien Soeharto, dan biasanya dikoordinir oleh ibu gubernur di masing-masing provinsi, singkatan PKK adalah pendidikan kesejahteraan keluarga. Kegiatan ibu-ibu PKK sangat banyak dan positif, seperti membuat posyandu, puskesmas keliling, bakti sosial, sunatan masal dll.

Sudah rahasia umum jika Ahok itu termasuk pria ganteng, wajahnya yang oriental sekilas mirip artis mandarin Andy Lau.

Tau sendiri kan kaya apa pesona seorang Andy Lau yang nama aslinya Lau Tak Wah? Hampir semua artis wanita mandarin suka dan tergila-gila padanya, termasuk artis kesukaan saya Joey Wong. Jika Joey Wong saja sampai ketar ketir ke Andy Lau, maka terhadap Ahok yang mirip Andy Lau, dipercaya ibu-ibu PKk akan ketar-ketir sampai melintir jika kedatangan Ahok di acara ibu-ibu PKK. Iya gak sih ?

Selamat pagi, jangan lupa sempatkan sholat Dhuha,

Salam sayang,

Cuker

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun