Beberapa tahun lalu, saya dan suami pernah juga seperti itu. Memaksakan diri karena tergiur potongan harga. Pada akhir Ramadan kami membeli sofa, lemari pakaian, lemari buku, hingga tempat tidur baru.
Selain diskon, dalih lainnya agar saat Idulfitri rumah terlihat lebih rapi. Lebih indah. Apalagi waktu itu akan ada keluarga dari luar kota yang akan berkunjung.
Namun, karena dana terbatas, kala itu kami membelinya dengan cara kredit, tanpa down payment. Langsung cicilan untuk bulan depannya.
Saat barang-barang itu datang, tentu senang. Lewat satu bulan termehek-mehek karena harus membayar cicilan lumayan besar. Mana sampai enam bulan lagi waktu itu cicilan barang-barang tersebut.
Padahal, tanpa sofa baru, tempat tidur baru, dan lemari baru juga tidak apa-apa. Lebaran hanya sehari, keluarga yang datang juga hanya menginap beberapa hari.
Dari kejadian tersebut kami belajar, saat Ramadan, meski ada promo besar-besaran, kami hanya akan membeli barang yang dibutuhkan dengan dana yang sudah tersedia dan dianggarkan.
Apalagi seringnya diskon tidak datang satu kali. Saat ada momen istimewa lain juga akan ada potongan harga lagi. Percaya deh. Apalagi di Indonesia ada banyak hari raya keagamaan. Dan, setiap hari besar umumnya ada beragam diskon lagi.
Bila Tidak Sreg, Jangan Memaksakan Diri Membeli
Ini prinsip yang saya anut beberapa tahun belakangan ini. Pokoknya sebesar apapun diskon yang diberikan, bila barangnya tidak terlalu dibutuhkan, tidak cocok dengan model dan ukurannya, jangan memaksakan membeli.
Sabar sedikit, cari toko atau pusat perbelanjaan lain. Nanti, biasanya akan menemukan model dan ukuran yang sesuai dengan yang kita inginkan. Bonusnya, harganya terkadang malah lebih terjangkau.
Minggu terakhir Ramadan umumnya banyak yang berbelanja kebutuhan lebaran, kebanyakan berbelanja pakaian, sandal, dan sepatu. Pusat perbelanjaan biasanya penuh, barang-barang fashion menjadi rebutan.