Umumnya buku-buku Islami disajikan dalam bab per bab yang membahas mengenai hal tertentu. Jadi, memang harus dibaca dengan lebih konsentrasi.
Meningkatkan Kecerdasan
Saat Ramadan ini juga saya meniatkan membaca karena membaca dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan. Hal tersebut dikarenakan, saat membaca, sel-sel otak terus dimaksimalkan potensinya. Sel otak dituntut untuk berpikir, menganalisis, hingga mencari solusi. Tergantung dari jenis bacaan yang sedang dibaca.
Selain itu, waktu sehabis sahur yang umumnya masih tenang, sepi, dan berudara lebih segar, dipercaya dapat meningkatkan fokus dan memori.
Sudah dua hari ini saya selalu membaca buku sehabis salat subuh sambil membuka jendela lebar-lebar. Dan, memang terasa lebih segar. Segarnya udara subuh berbeda dengan udara di waktu lain.
Lebih Leluasa Membaca Buku Digital
Setiap Ramadan, kegiatan membaca sebenarnya selalu saya lakukan. Hanya saja buku-buku yang saya baca umumnya adalah novel-novel populer, bukan yang bertema Islam. Selain itu, saya juga membacanya kapan saja selagi sempat.
Biasanya, bengong sedikit saya buka ponsel, cari buku digital, baca beberapa halaman, sesempatnya. Saat harus melakukan kegiatan lain, saya tutup lagi. Lalu lanjut membaca, setelah waktu senggang kembali tiba.
Sejak beberapa tahun terakhir ini saya memang lebih suka membaca buku digital. Lebih praktis. Cuma modal ponsel pintar. Apalagi sekarang ini ada banyak aplikasi perpustakaan digital gratis.
Tinggal instal di ponsel, daftar, bisa langsung membaca buku-buku digital gratis sepuasnya dalam waktu tertentu. Salah satu aplikasi perpustakaan digital gratis tersebut adalah iPusnas.
Hanya saja satu kelemahannya, salinan buku digital yang disediakan terbatas. Sehingga, bila buku yang ingin kita baca itu banyak peminat, kita harus menunggu hingga salinannnya tersedia. Tidak bisa langsung membaca.