Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Safety Briefing hingga Diklatsar, Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja PT GNI

22 Desember 2023   17:56 Diperbarui: 22 Desember 2023   17:57 4128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PT GNI saat mengadakan Diklatsar Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja bersama Basarnas Kota Palu. | Dokumentasi PT GNI diambil dari KOMPAS.com

Keamanan dan kenyamanan kerja menjadi prioritas PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Sebagai perusahaan pengolahan dan pemurnian bijih nikel yang lekat dengan alat-alat bersuhu tinggi hingga ribuan derajat celcius, keamanan kerja menjadi fokus utama.

Nah, bagaimana prosedur keamanan kerja dan regulasi keamanan kerja di PT GNI? Yuk, simak lebih lanjut informasi PT GNI berikut.

Gandeng Kemenaker hingga Basarnas

Dalam pengoperasian fasilitas smelter yang tersebar  di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, PT GNI seperti yang dikutip Kompas.com, menerapkan regulasi keamanan kerja sesuai dengan aturan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). | Foto dokumentasi PT GNI diambil dari KOMPAS.com.
Smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). | Foto dokumentasi PT GNI diambil dari KOMPAS.com.

Bahkan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, PT GNI secara kooperatif bekerja sama dengan Kemenaker untuk meningkatkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Upaya tersebut tertuang dalam Komitmen dan Ikrar K3 PT Gunbuster Nickel Industry.

Lalu, sebagai tindak lanjut dari komitmen itu, Februari 2023 lalu, Kemenaker melakukan kunjungan kerja ke PT GNI. Kunjungan tersebut dilaksanakan untuk pemeriksaan dan pembinaan terkait penerapan K3 dan hingga saat itu, Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker, Muhammad Idham, terus memberikan apresiasi.

Selain bekerjasama dengan Kemenaker, PT GNI juga menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk melakukan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja secara berkala.

Diklatsar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep tanggap darurat perusahaan, serta penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat kepada seluruh karyawan dari berbagai departemen, termasuk Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) sehingga kecelakaan kerja diharapkan dapat diminimalisasi.

Pelatihan yang diberikan dalam Diklatsar mencakup pemakaian alat pemadam api ringan (APAR), pelatihan penyelamatan kecelakaan kendaraan, evakuasi kebakaran, hingga latihan penyelamatan di air.

Dengan pelatihan tersebut, pekerja PT GNI diharapkan lebih siap menghadapi berbagai situasi darurat dan dapat mencegah risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama bekerja.

Tidak hanya itu, untuk mencegah kecelakaan kerja, perusahaan juga membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), dialog, hingga safety briefing yang dilakukan secara berkala setiap kali ada pembaruan teknologi ataupun rapat rutin. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan awareness dan tanggap darurat para pekerja, terlebih untuk basic safety.

Memberdayakan Masyarakat Sekitar

Tidak hanya fokus mencegah kecelakaan kerja, PT GNI juga berupaya memberdayakan masyarakat sekitar. Terlebih, salah satu tujuan hilirisasi minerba yang dicanangkan pemerintah adalah untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

 

Proses perekrutan pekerja lokal oleh PT GNI. | Foto diambil dari journaltelegraf.com.
Proses perekrutan pekerja lokal oleh PT GNI. | Foto diambil dari journaltelegraf.com.

Sejalan dengan hal tersebut, PT GNI merekrut warga sekitar sebagai tenaga kerja. Manajemen PT GNI bahkan langsung melakukan perekrutan ke sejumlah desa dengan menggandeng para kepala desa yang berlokasi di lingkar industri perusahaan tersebut.

Langkah tersebut mendulang apresiasi para kepala desa. Salah satunya adalah Kepala Desa Mohoni, Bartonius Bate. Ia sangat menghargai langkah PT GNI melakukan jemput bola untuk mengakomodir warga lokal menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.

"Sebagai Kades, kami sangat berterima kasih. Mudah-mudahan kami bisa saling mendukung," harap Bartonius Bate.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Solonsa Jaya, Usman. Ia sangat mengapresiasi PT GNI yang langsung hadir ke tengah masyarakat untuk melakukan perekrutan.

"Ini merupakan terobosan baru. Apalagi tujuannya sangat positif, yaitu merekrut warga setempat untuk diprioritaskan sebagai tenaga kerja," ungkap Usman.

Saat ini ada sekitar belasan ribu tenaga kerja lokal yang diserap perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, tersebut.

Alhasil, dengan jumlah pekerja yang tergolong tinggi, PT GNI memberikan dampak positif bagi perekonomian di desa-desa sekitar. Hal tersebut seperti yang dirasakan warga Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.

Kepala Desa Bunta, Christol Rizal Lolo, seperti yang dikutip CNN Indonesia mengungkapkan, selain menciptakan lapangan kerja, PT GNI juga turut meningkatkan aktivitas perekonomian di desa tersebut. Omzet penjualan kebutuhan sehari-hari, seperti bahan pangan dan sandang, meningkat hingga berlipat-lipat. 

Tak ayal, membuat warga desa menjadi lebih sejahtera.

Selain merekrut masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja, PT GNI juga secara berkala melakukan pelatihan. Tak tanggung-tanggung, perusahaan yang sudah beroperasi sejak 2019 tersebut bahkan menyediakan kursus singkat yang bekerja sama dengan Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dilakukan secara online dan dapat diakses oleh para pekerja di site. 

Tidak hanya itu, PT GNI juga memberdayakan UMKM. Masyarakat sekitar dilatih membuat abon yang berkualitas dan higienis, baik proses maupun penggunaan alatnya. Mereka juga dibimbing hingga bisa mendapatkan izin jual di kantin PT GNI.

Ibu-ibu di lingkungan sekitar juga dilatih menjahit. Mereka diberdayakan untuk membuat jaket ataupun seragam hingga dibantu disediakan alat untuk keperluan menjahit.

Nah, untuk para pelajar di sekitar smelter, disediakan program belajar Bahasa Inggris serta sarana dan prasarana  yang dapat membantu proses pendidikan. Tidak hanya itu, ada juga pembinaan untuk pencegahan stunting dan pembinaan untuk panti asuhan.

 

Kontribusi PT GNI pada Hilirisasi Minerba

Kehadiran PT GNI tidak terlepas dari proyek hilirisasi minerba yang didengungkan pemerintah sejak 2009 lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan berulang-ulang menekankan di setiap kesempatan terkait pentingnya hilirisasi minerba, minyak dan gas (migas), serta kelautan.

 

Smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). | Foto dokumentasi PT GNI diambil dari KOMPAS.id.
Smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). | Foto dokumentasi PT GNI diambil dari KOMPAS.id.

Pasalnya, berdasarkan data yang dikutip kompas.com, potensi ekonomi dari hilirisasi di ketiga sektor tersebut sangat besar, yaitu mencapai 715 miliar dollar AS dan dapat membuka lapangan kerja hingga 9,6 juta.


Tidak hanya itu, meski hanya mengoperasikan smelter, total kapasitas produksi PT GNI diprediksi dapat mencapai hingga 2 juta unit Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.

Secara tidak langsung, PT GNI ikut berkontribusi meningkatkan penerimaan negara. Anyway, program hilirisasi memang dimaksudkan untuk meningkatkan produk akhir dari usaha pertambangan atau pemanfaatan terhadap mineral agar tercipta nilai tambah yang lebih besar.

Sebelumnya, tambang mineral cenderung diekspor dalam bentuk mentah. Hal tersebut kurang menguntungkan, pertama Indonesia kehilangan peluang mendapatkan nilai tambah, kedua pihak asing lebih banyak diuntungkan. 

Dengan mendapatkan bahan baku industri secara langsung, mereka secara otomatis mendapat nilai tambah yang jauh lebih besar.

Adanya pengolahan minerba, penerimaan negara dari nikel bisa lebih besar 19 kali lipat, dari bauksit bisa melonjak 30 kali lipat sedangkan dari tembaga dan pasir besi, masing-masing bisa melambung hingga tujuh kali dan 11 kali lipat.

Belum lagi lingkungan dan masyarakat di sekitar smelter dapat lebih berdaya, kesejahteraan ekonomi mereka bisa lebih meningkat, dan fasilitas umum juga pasti akan jauh lebih baik. Hal tersebut seperti yang sudah dilakukan oleh PT GNI selama beberapa tahun ke belakang.

Salam Kompasiana! (*)

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun