Berdasarkan obrol-obrolan dengan salah satu pegawai restoran, dulu sebelum peraturan penggunaan mata uang rupiah untuk semua transaksi di Indonesia diberlakukan dengan lumayan ketat, ada banyak wisatawan asing yang diperkenankan untuk membayar dengan mata uang yang mereka bawa. Umumnya mata uang dollar Singapura. Tinggal disesuaikan saja tagihannya dengan kurs saat itu. Namun, setelah aturan tersebut diberlakukan lebih ketat, tidak ada lagi yang berani melanggar.
FYI, wisatawan asing yang berkunjung ke Batam memang terbilang banyak. Batam bahkan menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara terbanyak ketiga setelah Bali dan Jakarta.
Setiap akhir pekan dan libur panjang, wisatawan dari negara tetangga, terutama dari Singapura dan Malaysia, banyak yang menghabiskan waktu di Batam. Itu makanya, bisnis hotel, restoran, wisata keluarga, hingga UMKM sangat menggeliat di Batam.
Nah, dengan adanya konektivitas sistem pembayaran ASEAN, semoga kita negara-negara ASEAN semakin terhubung dan berjaya.
Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H