Saat ini Bank Indonesia sedang menggarap cross border transaction, salah satunya melalui sistem Regional Payment Connectivity (RPC) bersama bank sentral negara-negara ASEAN lainnya. Bank Indonesia dan bank-bank sentral tersebut telah menyepakati kerjasama pembayaran berbasis QR code lintas negara, atau cross-border QR payment linkage.
Konektivitas sistem pembayaran yang sudah terjalin saat ini adalah dengan Thailand dan Malaysia. Sehingga, wisatawan Thailand dan Malaysia yang sedang berkunjung ke Indonesia dapat memanfaatkan QRIS untuk melakukan pembayaran di berbagai merchant Indonesia. Sebaliknya, turis Indonesia yang sedang melancong ke Thailand dan Malaysia juga dapat menggunakan QR code saat berbelanja di sana.
Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia melalui laman bi.go.id, Bank Indonesia juga sedang menjajaki kerjasama sejenis dengan Singapura. Kemudian, akan menyusul dengan negara-negara lain.
Menuju Negara ASEAN Lebih Berdaya dan Berjaya
Bila sistem pembayaran di negara-negara ASEAN sudah terkoneksi seluruhnya, tentu akan memberi keuntungan tersendiri bagi ke-11 anggotanya. Tidak hanya secara mikro, tetapi juga secara makro. Negara-negara ASEAN pasti lebih berdaya dan berjaya.
Integrasi ekonomi antara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste akan semakin baik dan besar.
Transaksi antar negara ASEAN juga akan semakin luar biasa. Wisatawan tidak perlu lagi pusing memikirkan kurs. Fluktuasi mata uang. Tinggal klak-klik-klak-klik ponsel pintar saja saat akan membeli barang di negara ASEAN yang sedang dikunjungi. Nanti sistem yang akan menyesuaikan.
Mungkin tidak akan ada lagi kejadian seperti yang saya ceritakan di paragraf awal, wisatawan mancanegara yang meminta tolong menukar mata uang asing yang ia miliki dengan mata uang rupiah karena tidak sempat menukar uang ke money changer.
Anyway, di Batam, Kepulauan Riau, saya sempat lho beberapa kali menemui wisatawan mancanegara yang hampir gagal bertransaksi karena kehabisan mata uang rupiah saat berwisata.
Selain yang di minimarket, saya juga sempat bertemu wisatawan yang kehabisan mata uang rupiah saat akan makan siang di salah satu tempat makan di pusat perbelanjaan. Beruntung di pusat perbelanjaan tersebut ada money changer, sehingga si wisatawan diminta menukarkan mata uang asingnya dulu di sana.