Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mendengarkan Podcast, Hiburan Bermanfaat di Kala Sahur

7 April 2023   11:12 Diperbarui: 7 April 2023   11:25 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendengarkan podcast di kala sahur. | Ilustrasi Foto Shutterstock diambil dari kompas.com.

 

Pukul 02.30 hingga 03.30 WIB, anak-anak di sekitar rumah biasanya berkeliling membangunkan warga untuk sahur. Mereka umumnya melantunkan shalawat sambil memukul-mukul beragam perkakas dari barang bekas hingga menimbulkan bunyi yang berirama.

Mereka berkeliling dari satu rumah ke rumah lain. Terkadang kalau melihat lampu dapur masih gelap, anak-anak itu suka sedikit agak lama melantunkan shalawat dan memukul bunyi-bunyian di depan rumah. Terlebih bila waktu sudah menunjukan pukul 03.00.

Saya pernah mengalami beberapa kali. Duh, padahal bukannya belum bangun, tetapi memang sengaja mau memasak santapan sahur sekitar pukul 03.30 dan makan makanan berat sekitar pukul 04.00.

Biar sahurnya mepet sesuai sunah. Apalagi makanan yang disiapkan juga cenderung mudah dimasak. Bahan makanan pun sudah disiapkan dan dibersihkan, tinggal seng oseng saja. Tidak sampai 30 menit, sudah siap dinikmati.

Biar Tidak Sepi, Mendengarkan Podcast

Saya biasanya menyiapkan santapan sahur sendirian. Suami dan anak-anak baru dibangunkan saat semua santapan sudah siap. Tinggal makan.

Nah, saat proses memasak ini terkadang suka sepi sendiri. Apalagi anak laki-laki dari para tetangga yang beramai-ramai memainkan tetabuhan juga sudah pada mulai beranjak pulang. Yup, mereka semua juga mau santap sahur.

Akhirnya, biar suasana rumah tidak sepi-sepi amat, saya suka mendengarkan podcast (play on demand and broadcast) melalui ponsel. Awalnya hanya iseng. Habis terkadang memasak sambil menonton acara televisi suka tidak konsen. Acara televisi tetap terlewat, memasak juga jadi tidak fokus.

Eh, lama-lama ternyata menyenangkan juga mendengarkan beragam informasi dari rekaman audio tersebut. Suara-suara podcaster-nya renyah-renyah, temanya juga seru-seru dan bermanfaat. Akhirnya keterusan, setiap sahur mendengarkan beragam tema menarik sebagai hiburan di kala sahur dari podcast.

Mendengarkan Sirah Nabi hingga Cara Investasi

Sejauh ini saya paling suka mendengarkan sirah nabi. Meski sejak SD sudah sering membaca beragam cerita mengenai 25 nabi dan rasul, ternyata ada banyak sisi menarik mengenai nabi-nabi Allah tersebut yang saya tahu melalui podcast. Jadinya, menambah pengetahuan.

Selain itu, ternyata lebih menyenangkan mendengarkan cerita dibanding membaca sendiri. Apalagi terkadang ada suara-suara latar yang digunakan untuk mendukung cerita tersebut lebih menarik.

Saya suka mendengarkan cerita nabi dan rasul dari Worldwide Production. Naratornya perempuan, artikulasinya jelas. Membaca ceritanya tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat. Pas.

Selain mendengarkan cerita nabi dan rasul, saya juga suka mendengarkan obrolan mengenai isu terhangat hingga tips investasi. Biasanya saya cari-cari channel podcast yang sesuai. Dengarkan sebagian, kalau merasa tertarik, baru mendengarkan hingga habis. Terus mencari episode lainnya yang tak kalah menarik.

Salah satu podcast yang menarik menurut saya adalah Cuap Cuap Cuan. Apalagi selama Ramadan ini juga kerap membahas mengenai beragam hal terkait Ramadan. Hal-hal ringan mengenai isu-isu menarik hingga mengenai saham syariah. Mereka juga update memposting podcast terbaru secara berkala.

Beragam Kelebihan Podcast

Mendengarkan podcast itu mirip-mirip seperti mendengarkan siaran radio. Mungkin itu makanya saya suka. Dulu saat masih SMP dan SMA saya kerap mendengarkan radio sebagai hiburan di kala Ramadan, baik menjelang berbuka puasa, maupun saat sahur.

Saya dulu suka mendengarkan cerita berseri dari salah satu stasiun radio menjelang berbuka puasa. Ceritanya sangat menarik, sampai setiap jam 17.00 hingga 18.00 saya suka stand by di depan radio. Tidak boleh ada yang mengganggu. Saking menariknya, gambaran besar dari cerita-cerita tersebut masih saya ingat sampai sekarang.

Nah, ternyata podcast lebih menarik karena (nyaris) tidak ada iklan seperti radio. Selain itu, kita tidak takut tertinggal cerita. Konten audio bisa kita akses kapan saja dan dimana saja. Tidak harus saat baru pertama kali dipublikasikan. Kalau di radio kan sudah ada waktunya. Paling kalau terlewat menunggu siaran ulangnya. Biasanya disiarkan ulang saat sahur.

Selain itu, kalau mendengarkan konten audio melalui podcast, kita dapat mengatur topik yang ingin didengarkan. Apalagi tema yang tersedia sangat beragam, mulai dari yang ringan, obrolan ngalor-ngidul, hingga yang berat, mulai dari konten untuk haha hihi hingga untuk menambah keterampilan, mulai dari konten dalam negeri hingga luar negeri.

Teman-teman Kompasianer suka juga kah mendengarkan podcast di waktu sahur Ramadan? Atau kerap melakukan kegiatan lain yang lebih menarik? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun