Hasil Tidak Mengkhianati Usaha
Saya mulai intens mendampingi anak belajar sejak siswa harus belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19. Dulu cuek, mendampingi sekadarnya. Hanya asal anak tidak remedial. Nilainya tidak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Setelah anak didampingi belajar dengan lebih serius, lebih terjadwal, perlahan nilainya membaik. Dulu saat kelas I dan II SD awal, ranking belasan. Sekarang bisa masuk tiga besar.
Rapor di sekolah anak saya sebenarnya tidak mencantumkan ranking. Namun, saat pembagian rapor biasanya wali kelas akan memberi tahu ranking setiap siswa kepada orang tua murid yang bersangkutan.
Bukti Tanda Cinta Sebagai Orang Tua
Nilai dan ranking yang tercantum di rapor memang bukan segalanya. Ada banyak juara kelas yang tidak menjadi siapa-siapa, sebaliknya tidak sedikit anak yang biasa saja di bidang akademis saat sekolah, menjadi orang sukses.
Namun, menurut saya pribadi, kita sebagai orang tua tetap berkewajiban mendampingi anak belajar untuk hasil yang lebih optimal. Semaksimal yang anak bisa. Sebagai tanda cinta kita sebagai orang tua.
Dengan mendampingi anak belajar sungguh-sungguh, akan mengajari anak ketekunan. Dengan mendampingi anak belajar serius, mengajari anak arti sebuah usaha. Tidak menyepelekan dan menggampangkan sesuatu.
Apalagi kalau nilai rapor anak kita bagus, akan lebih mudah masuk ke sekolah atau kampus manapun yang disuka, dibanding kalau nilainya biasa saja atau bahkan buruk.