Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tips Mudik Nyaman Bersama Si Kecil

24 April 2022   22:36 Diperbarui: 29 April 2022   21:36 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik. | Dokumentasi Pribadi

Menjelang Idulfitri, setiap umat muslim yang tinggal di perantauan umumnya mudik ke kampung halaman. Beberapa hari sebelum lebaran tiba, mereka berlomba pulang ke tempat kelahiran untuk bertemu keluarga dan kerabat.

Tidak ada yang tak suka mudik. Merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman merupakan kebahagiaan tersendiri. Momen yang selalu ditunggu dan tidak boleh terlewatkan.

Hanya saja, jarak tempat perantauan dengan kota kelahiran terkadang cukup jauh. Perjalanan mudik dari kota tempat sekarang kita tinggal ke ke kampung halaman membutuhkan perjuangan tersendiri. Terlebih bila menggunakan transportasi umum sambil membawa balita.


Lalu, bagaimana agar mudik tetap nyaman bersama si kecil?

Persiapkan Segala Keperluan Mudik 

Persiapkan segala keperluan untuk mudik beberapa hari sebelum keberangkatan. Mudik di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, ada beberapa ketentuan yang harus kita penuhi.

Pastikan kita sudah mengunduh aplikasi PeduliLindungi di ponsel dan sudah melakukan vaksinasi sesuai persyaratan.

Bila belum divaksinasi sesuai ketentuan, siapkan surat-surat yang diperlukan. Terlebih bila kita mudik menggunakan transportasi umum, seperti pesawat terbang, kereta api atau bus.

Bagi yang mudik menggunakan transportasi udara, jangan lupa mengisi electronic-Health Alert Card (e-HAC). Pengisian e-HAC dapat dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Jangan sampai gagal mudik gara-gara tersandung hal administratif seperti ini.

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Selama perjalanan mudik, patuhi protokol kesehatan. Tetap gunakan masker dan jaga jarak. Jangan sampai saat perjalanan untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman kita malah terpapar Covid-19.

Nanti jadinya bukannya silaturahmi bersama keluarga, malah numpang tidur dan isolasi mandiri di kampung halaman.

Bawa Pakaian Seperlunya

Saat mudik ke kampung halaman terkadang kita suka membawa barang bawaan dalam jumlah banyak. Oleh-oleh makanan dan pakaian untuk keluarga dan kerabat hingga pakaian ganti.

Bila membawa anak kecil sebaiknya membawa barang bawaan seperlunya. Terlebih bila kita menggunakan transportasi umum seperti pesawat terbang atau kereta api.

Jangan sampai selama perjalanan kita terbebani oleh barang bawaan. Takut hilang, takut ketinggalan. Apalagi membawa anak kecil yang terkadang suka rewel, minta digendong.

Saat mudik dari Batam, Kepulauan Riau, ke Bogor, Jawa Barat, saya biasanya jarang membawa pakaian ganti dalam jumlah banyak. Padahal mudiknya suka lebih dari satu minggu.

Saya biasanya membeli pakaian baru untuk baju ganti di kota tujuan. Sehingga, tidak perlu repot-repot menenteng koper berisi banyak pakaian selama dalam perjalanan.

Bila dana sedang tidak memungkinkan untuk membeli pakaian baru, beberapa hari sebelum keberangkatan, saya kirimkan pakaian-pakaian untuk ganti di kampung halaman melalui jasa pengiriman.

Sehingga, saat saya sampai, pakaian-pakaian tersebut juga sudah sampai, bahkan terkadang suka sampai lebih dulu.

Untuk oleh-oleh keluarga dan kerabat, saya seringnya membeli di kampung halaman. Terkadang saya membeli buah, kue atau pakaian. Hanya oleh-oleh tertentu saja yang saya bawa langsung dari Batam, itu pun tidak banyak.

Beruntung keluarga saya bukan tipe yang bawel terkait oleh-oleh. Saya pulang saja sudah senang. Tidak terlalu peduli dengan apa yang saya bawa.

Bekal Makanan dan Minuman

Bila mudik bersama si kecil yang belum berpuasa jangan lupa membawa makanan dan minuman kesukaan si kecil. Siapkan saja di tas khusus yang mudah di buka. Anak kecil biasanya cepat haus dan cepat lapar. Jangan sampai ia rewel di perjalanan karena haus dan lapar.

Beberapa moda transportasi umum tidak menyiapkan penjual makanan. Apalagi bila kita mudik saat siang hari di tengah bulan Ramadan.

Membawa Mainan dan Buku Cerita

Anak kecil umumnya lekas bosan. Saat melakukan perjalanan mudik selama berjam-jam mereka umumnya rewel. Menangis sepanjang waktu tanpa ada sebab. Kalau tidak rewel, aktif berlari-lari mencari kesibukan sendiri.

Saat pertama kali mudik bersama si kecil dengan menggunakan pesawat terbang, saya pernah ditegur oleh pramugari karena anak saya yang masih balita berlari-lari di lorong antara ruas kursi penumpang sebelah kiri dengan sebelah kanan.

Nah, mainan bisa menjadi alternatif untuk menarik perhatian si kecil, sebagai penghilang bosan, agar ia bisa duduk tenang di kursi yang sudah disediakan.

Bawa saja mainan yang mudah dibawa dan mudah dimainkan. Satu hal yang pasti, yang memang disukai si kecil, bisa membawa robot-robotan, boneka, flash card, atau lainnya.

Bisa juga membawa buku cerita. Sehingga, sepanjang perjalanan kita bisa membacakan cerita sambil memperlihatkan gambar dalam buku tersebut kepada si kecil. Bila si buah hati sudah beranjak besar bisa diminta untuk membaca buku sendiri.

Jangan Ngoyo Ingin Cepat Sampai

Melakukan perjalanan mudik dengan jarak cukup jauh bersama si kecil itu harus santai. Jangan ngoyo ingin cepat sampai.

Upayakan setelah melakukan perjalanan selama beberapa jam, istirahat. Cari udara segar. Bisa mampir ke tempat rekreasi umum sebagai penghilang penat.

Bila si kecil belum berpuasa, atau hanya berpuasa setengah hari, tidak ada salahnya mampir ke tempat makan. Biarkan si kecil makan, kita tidak usah ikut makan.

Kalau sudah turun dari pesawat terbang, kereta api, atau bus jangan terburu-buru melanjutkan perjalanan untuk sampai ke kampung halaman. Istirahat dulu beberapa saat.

Biarkan si kecil berlari-lari, menikmati suasana di luar ruangan selama beberapa waktu.

Terlalu lama berada di dalam kendaraan bisa membuat si kecil stress lho. Terlebih bila kendaraannya kurang nyaman.

Tidur dan Istirahat Cukup Sebelum Perjalanan Mudik

Sebelum melakukan perjalanan mudik yang cukup panjang ke kampung halaman, pastikan kita cukup tidur dan cukup istirahat. Perjalanan mudik itu biasanya menguras tenaga lho, baik menggunakan kendaraan sendiri maupun transportasi umum.

Apalagi menjelang lebaran, suasana biasanya sangat ramai. Terminal, bandara, begitu juga jalan-jalan utama.

Jangan sampai, saat tiba di kampung halaman badan malah tumbang karena kelelahan.

Selamat Mudik. Semoga Selamat sampai Tujuan.
Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun