Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini 5 Alasan Mamah Dedeh Jadi Ustazah Favorit

8 April 2022   16:39 Diperbarui: 9 April 2022   05:03 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi. | Tangkap layar dari tvone

Suka ceplas-ceplos. | Dokumentasi Pribadi tangkap layar dari tvone
Suka ceplas-ceplos. | Dokumentasi Pribadi tangkap layar dari tvone

Kalimat tersebut ternyata menuai banyak kecaman dari beberapa kalangan karena dianggap mengolok-olok. Meski tidak bermaksud demikian, Mamah Dedeh meminta maaf karena menggunakan kata autis untuk menggambarkan hal tersebut.

Lulusan dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini juga tak segan meminta maaf saat ceramahnya mengenai orang Islam yang dianjurkan untuk tidak membuka klinik hewan yang menangani babi atau anjing, menuai protes.

Jujur, saya salut dengan kebesaran hati Mamah Dedeh untuk meminta maaf. Terkadang saat kita tergelincir membuat kesalahan, ada yang suka ngeles, tidak mengakui kesalahan tersebut.

Apalagi ini penceramah yang sudah terkenal.

Berpenampilan Sederhana

Penampilan Mamah Dedeh terlihat sederhana, tidak neko-neko. Pada setiap penampilan umumnya menggunakan gamis dan jilbab siap pakai. Sering terlihat tidak bermake-up, kalau pun memulas muka, hanya menggunakan pulasan tipis-tipis.

Nyaris tidak ada drama terkait kehidupan pribadinya. Tampil di televisi umumnya hanya untuk ceramah, tidak untuk kepentingan lain.

Sangat Matang dalam Ilmu Agama

Mamah Dedeh sudah mengenal dakwah sejak kecil. Ia merupakan putri seorang kyai. Sang ayah, (Alm) K.H Sujai merupakan mubaligh cukup ternama di Ciamis, Jawa Barat. Mamah Dedeh besar dalam lingkungan yang sangat religius.

Buku Mamah Dedeh. | Gambar dokumentasi Gramedia.
Buku Mamah Dedeh. | Gambar dokumentasi Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun