Bagi Pemberhentian Cable Car di Beberapa Titik
Kalau misalkan nanti dibangun cable car, ada baiknya pemberhentian dilakukan di beberapa titik. Titik-titik pemberhentian harus sangat dekat dengan objek wisata andalan Toba. Jadi, kereta gantung tersebut tidak hanya berfungsi untuk menikmati panorama Danau Toba dari atas, tetapi juga sebagai alat transportasi yang lebih cepat dan ringkas.
Objek-objek wisata di sekitar Danau Toba bisa dikelompokan berdasarkan jarak. Selain itu, di titik-titik pemberhentian disediakan toko-toko suvenir dan tempat-tempat makan untuk menikmati aneka kuliner khas Sumatera Utara. Bila memungkinkan, pada jam-jam tertentu diadakan pertunjukan budaya. Misalkan, setiap pukul 15.00 diadakan tari Tortor, Tari Baka, atau lainnya. Penjual di titik-titik pemberhentian wajib warga lokal. Sehingga, bisa menggerek perekonomian warga sekitar.
Begitu juga dengan petugas cable car. Semaksimal mungkin melibatkan warga sekitar. Sehingga, bisa membuka lapangan kerja. Selain itu, ada rasa kepemilikan untuk mengembangkan DSP Toba lebih baik lagi.
Beberapa tempat wisata alam di luar negeri sudah cukup banyak yang menggunakan cable car untuk memudahkan pengunjung menikmati objek wisata yang akan dikunjungi, salah satunya Jepang. Negeri Sakura ini menyediakan kereta gantung agar pengunjung dapat lebih mudah menikmati pemandangan Gunung Kachi-kachi, Danau Kawaguchi, Gunung Fuji, dan Pegunungan Alpus.
Begitu juga dengan Swiss. Ada beberapa objek wisata alam yang menggunakan kereta gantung untuk memudahkan pengunjung menikmati objek-objek wisata tersebut.
Meski demikian, jalur kereta gantung memang harus diperhatikan agar tidak merusak dan mengurangi keindahan Danau Toba.
Salam Kompasiana! (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI