Kegiatan yang dapat dilakukan di sekitar Danau Toba juga sangat beragam, wisatawan dapat menikmati keindahan Danau Toba sambil bersepeda, jogging, trekking, hiking, atau sambil menyicip aneka makanan khas di Desa Wisata Tuktuk Siadong, mulai dari mi gomak, saksang, hingga ikan arsik.
Bangun Cable Car
DSP Toba sangat luas. Tidak cukup satu-dua hari untuk dikelilingi. Padahal, wisatawan nusantara umumnya hanya berkunjung dalam hitungan hari. Terkadang malah ada yang hanya satu hari, datang pagi, pulang sore. Alhasil, hanya sebagian kecil objek wisata di Danau Toba yang dapat dikunjungi.
Mungkin ada baiknya pemerintah menggandeng investor untuk membuat cable car. Kereta gantung seperti di Singapura atau Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sehingga, meski wisatawan memiliki waktu terbatas, bisa tetap menikmati keseluruhan panorama di sekitar Danau Toba.
Apalagi disekitar Danau Toba juga ada banyak air terjun menawan, perkebunan kopi dan kemenyan (haminjon), hutan, taman, bukit-bukit, dan desa wisata. Jadi, wisatawan-wisatawan yang memiliki waktu terbatas, bisa tetap menikmati objek-objek wisata tersebut, walaupun hanya melihat dari atas, dari cable car.
Meski begitu, pasti tetap menarik. Melihat Singapura yang didominasi gedung-gedung pencakar langit saja sangat menarik, apalagi ini yang didominasi bukit dan pemandangan alam indah. Sepanjang perjalanan pasti tidak berhenti menatap ke bawah, melihat danau, bukit, air terjun dan perkebunan.
Terlebih bila DSP Toba akan dioptimalkan untuk Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), cable car sebaiknya dibangun. Peserta MICE umumnya memiliki waktu terbatas, setelah acara selesai, pulang. Padahal, peserta-peserta MICE pasti juga ingin menikmati keindahan Danau Toba secara menyeluruh.
Nah, dengan adanya cable car, seluruh keindahan alam di sekitar Danau Toba bisa dinikmati secara menyeluruh dalam waktu singkat. Bisa jadi, setelah adanya cable car seperti itu mereka semakin tertarik untuk mengadakan MICE di Indonesia Aja, di DSP Toba.