Salah satu momen yang ditunggu umat muslim di Bulan Ramadan adalah malam lailatulkadar. Malam yang sangat mulia. Kebaikan atau pahala yang diberikan Allah SWT kepada orang yang melaksanakan ibadah di malam lailatulkadar, lebih baik dibanding 1.000 bulan.
Hal tersebut seperti yang tercantum dalam Al Quran, Surat Al Qadr ayat tiga, "Malam kemuliaan itu, lebih baik dari seribu bulan".
Namun sayangnya, tidak ada manusia yang mengetahui secara pasti kapan malam lailatulkadar. Namun, berdasarkan beberapa hadis sahih, malam lailatulkadar jatuh pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir Bulan Ramadan. Jadi malam lailatulkadar bisa jatuh pada malam 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.
Mengapa Malam Lailatulkadar Sangat Istimewa?
Selain bisa mendapat pahala yang berlipat ganda, malam lailatulkadar sangat istimewa karena merupakan malam ketika Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT.
Malam lailatulkadar juga sangat istimewa karena pada malam tersebut para malaikat turun ke bumi. Begitu juga dengan rahmat dan berkah Allah SWT. Doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan ikut diaminkan oleh para malaikat sehingga doa tersebut Insya Allah menjadi lebih mustajab.
Tak hanya itu, bila kita beribadah di malam lailatulkadar, Allah juga akan mengampuni segala dosa yang kita lakukan di masa lalu.
"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari).
Doa Malam Lailatulkadar
Oleh karena itu, setiap kali Ramadan tiba, doa yang paling saya ingat selain niat dan doa berbuka puasa adalah doa malam lailatulkadar.
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anniÂ
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku, hapuslah dosa-dosaku.
Selain memperbanyak dzikir, doa tersebut disunahkan untuk dibaca saat malam lailatulkadar. Berdasarkan HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850 yang dikutip rumaysho.com, dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti aku ucapkan?"Â
Jawab Nabi Muhammad SAW, "Berdoalah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.Â
Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab "Keutamaan Meminta Maaf dan Ampunan pada Allah". Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.
Menurut Abu Isa At Tirmidzi hadist ini hasan shahih. Sementara, Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Tanda Malam Lailatulkadar
Berdasarkan hadist, malam lailatulkadar itu terasa tenang dan sejuk. Udara tidak begitu panas, tidak juga terlalu dingin. Meski malam, suasana terasa terang, tidak ada awan, tidak ada hujan, tidak ada juga angin kencang. Esok harinya juga cerah, meski demikian matahari terasa teduh, tidak bersinar begitu kuat.
Hampir semua umat muslim memburu malam lailatulkadar. Sebab, bila hanya mengandalkan nilai ibadah kita semasa hidup, belum tentu mencapai 1.000 bulan. Apalagi umat Nabi Muhammad usianya tidak sepanjang umat nabi-nabi sebelumnya. Nabi Muhammad saja wafat pada usia 63 tahun. Nenek saya bilang, bila usia kita melewati usia Nabi Muhammad, berarti itu bonus untuk lebih banyak beribadah.
Nah, dengan malam lailatulkadar, memungkinkan kita untuk mendapatkan pahala ibadah hingga beribu-ribu bulan. Apalagi bila setiap Ramadan kita bisa sangat optimal beribadah di malam lailatulkadar. Meski demikian, wallahualam. Sebab, nilai ibadah merupakan hak prerogatif dari Allah SWT. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H