Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tak Harus Jago Memasak untuk Mengolah Makanan Enak

1 September 2020   08:41 Diperbarui: 1 September 2020   18:01 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SEblak hot jeletot. | Dokumentasi Pribadi

Pintar memasak itu anugerah. Sebuah keahlian yang sangat bermanfaat. Sayangnya, tidak semua orang dianugrahi "life skill" tersebut.

Meski keterampilan memasak bisa dipelajari, mengolah makanan itu butuh minat. Bila tidak suka, ujungnya hanya sekadar dilakukan saat perlu saja. Saat harus dilakukan. Sisanya, dihindari.

Saya termasuk salah satu orang yang tidak suka memasak. Entahlah, tidak hobi. Bila ada kesempatan untuk membeli makanan siap santap, saya memilih membeli makanan siap santap.

Hanya saja, tidak setiap saat kita bisa membeli makanan. Sebagai seorang istri dan ibu, ada kalanya tetap harus mengolah makanan sendiri.

Salah satunya saat (awal) pandemi Covid-19 merebak di Indonesia. Efek paranoid, saya sempat memasak semua makanan untuk keluarga dengan tangan saya sendiri. Sekarang, sudah sedikit berani membeli makanan siap santap, hanya saja tetap pilih-pilih tempat dan menu makanan yang akan dibeli.

Modifikasi Makanan Instan
Meski tidak jago memasak ternyata kita bisa lho membuat makanan yang tak kalah enak dari kedai-kedai makan langganan. Salah satunya dengan memodifikasi makanan instan.

Bumbu dan bahan utama dari makanan instan tersebut, kita hanya perlu menambahkan beberapa bahan agar makanan tersebut lebih sehat dan lezat.

Spaghetti. | Dokumentasi Pribadi
Spaghetti. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu penganan yang bisa dicoba adalah seblak hot jeletot. Saya menggunakan Indomie Seblak Hot Jeletot.

Namun, agar rasa seblak tersebut lebih nikmat, saya menambakan sosis, telur, (terkadang) ceker ayam, kerupuk udang yang sudah direndam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan kencur. Rasanya enak banget, sama seperti seblak bikinan mamang-mamang seblak langganan.

Selain seblak, makanan (instan) andalan saya saat pandemi Covid-19 adalah spaghetti bolognaise.

Kata anak saya yang sulung, spaghetti bikinan saya jauh lebih enak dibanding spaghetti yang biasa dia beli di kedai makan dekat sekolah.

Duh, hidung saya langsung kembang kempis. Pasalnya, si sulung biasanya lebih sering menolak makanan yang saya buat, dibanding memuji dengan sepenuh hati.

Setiap kali memasak spaghetti, saya selalu mengandalkan spaghetti merk La Fonte, untuk saus bolognaise saya mengandalkan produk dari Pronas. 

Agar rasa saus tersebut tidak terlalu standar, saya biasanya menambahkan ayam yang dicicang halus --bila sedang tidak ada ayam, saya tambahkan sosis, terkadang bakso ikan, terkadang daging cincang.

Selain itu paprika hijau yang diiris panjang, tomat, bawang putih yang dicincang halus, dan bawang bombay --atau bisa diganti dengan bawang merah. Tak lupa minyak goreng secukupnya untuk menumis bahan-bahan tambahan tadi.

Ayam, paprika, tomat, bawang merah, dan bawang bombay saya tumis dulu hingga wangi dan tomat hancur. Setelah itu baru memasukan saus bolognaise Pronas. Hanya diaduk di api kecil sebentar, agar saus dan aneka bumbu tersebut menyatu. Saya sama sekali tidak menambahkan lagi garam maupun penyedap rasa yang lain.

Biasanya agar spaghetti yang dimasak matang sempurna dan tidak lengket, saya menggodok air banyak-banyak hingga spaghetti terendam semua. Air tersebut saya masak dengan api sedang hingga mendidih.

Setelah mendidih, baru spaghetti La Fonte dimasukan ke dalam air. Setelah itu dimasukan sedikit minyak goreng dan garam. Minyak goreng diperlukan agar spaghetti tidak lengket.

Untuk yang tidak pintar memasak, kita harus rajin membaca petunjuk masak yang tertera di kemasan makanan. Dulu saat memasak spaghetti, saya memasak begitu saja. Alhasil spaghetti yang saya masak selalu lengket.

Hingga suatu hari, saya membaca petunjuk di kemasan kardus spaghetti. Ternyata harus dimasukan sedikit minyak. Baru deh sekarang rasa spaghettinya paripurna hehe.

Membeli Bumbu Halus Siap Masak

Terlalu sering memasak makanan instan tidak baik juga untuk kesehatan. Oleh karena itu, saya sering juga memasak makanan segar untuk dinikmati keluarga.

Saya tak hanya memasak lauk yang familiar dimasak sehari-hari, seperti ayam dan ikan goreng. Saya juga kerap memasak opor ayam hingga gulai ikan.

Opor ayam. | Dokumentasi Pribadi
Opor ayam. | Dokumentasi Pribadi
Bila tahu triknya, memasak opor dan gulai sama praktisnya dengan membuat ayam goreng. Lalu apa triknya? Beli bumbu halus alami yang siap masak. Biasanya di setiap pasar tradisional ada penjual bumbu halus alami. Tinggal pintar-pintar kita memilih mana yang cocok dengan lidah kita.

Nanti kita tinggal bilang, beli bumbu halus untuk gulai, atau untuk ayam goreng. Penjual akan meracikan dengan bumbu yang tepat. Bila khawatir terlalu banyak atau terlalu sedikit bumbu yang akan kita beli, tinggal bilang bumbu untuk satu kilo gram ayam, atau untuk setengah kilo gram ikan. Nanti banyaknya bumbu akan disesuaikan.'

Dulu saya tidak terlalu suka memanfaatkan bumbu halus alami yang dijual seperti ini. Pernah mencoba menggunakan bumbu ini, hasilnya masakan yang saya buat terasa pahit dan aneh. Namun, itu karena saya salah memilih kios penjual bumbu. Sama seperti kedai makanan, beda tangan yang membuat beda hasil.

Bila sudah menemukan penjual bumbu yang tepat, hasil makanan yang kita olah akan selezat ibu-ibu yang jago masak. Bagaimana cara menemukan penjual bumbu yang tepat? Cara paling gampang adalah mencoba membeli bumbu halus satu-satu dari seluruh penjual yang ada di pasar. Namun, itu tentu kurang praktis. 

Cara paling efisien adalah lihat tukang bumbu halus yang paling banyak dikerumuni ibu-ibu. Semakin banyak dikerumuni biasanya bumbu halus yang dijual lebih mumpuni. Selain itu lihat kebersihan dan kesegaran bumbu halus yang disajikan. Semakin segar dan bersih, seharusnya semakin baik.

Browsing Resep Sederhana

Tidak semua makanan lezat yang kita anggap ribet cara pembuatannya, susah pula cara memasaknya. Ada beberapa makanan yang sangat mudah dibuat. Salah satunya adalah dendeng kering. Saya melihat resep masakan ini dari Majalah Femina saat awal-awal menikah.

Saat melihat cara memasak, bahan yang digunakan, ternyata mudah dibuat dan mudah didapat. Akhirnya saya buat. Hasilnya, sukses seperti yang diharapkan. Padahal waktu itu, kemampuan memasak saya nol besar, masak air saja bahkan sempat gosong hehe.

Dendeng kering. | Dokumentasi Pribadi
Dendeng kering. | Dokumentasi Pribadi
Membuat dendeng kering hanya perlu daging sapi yang sudah diiris tipis dan asam jawa. Biasanya saat membeli daging tersebut saya meminta penjual untuk mengiris tipis daging. Bilang secara gamblang untuk dendeng.

Cara membuatnya tinggal memasukan asam jawa dan daging yang sudah diiris tipis tersebut ke dalam air yang sudah mendidih. Berapa banyak air mendidihnya? Secukupnya hingga membuat daging terendam semua.

Daging digodok sekitar 20-30 menit, atau hingga terasa empuk. Meski tidak disarankan dalam resep, agar daging tidak bau hangit, saya biasanya menambahkan satu lembar daun salam.

Selain itu, agar rasa daging tidak terlalu plain, saya tambahkan sedikit garam. Setelah daging terasa empuk, daging ditiriskan. Kemudian digeprek dengan menggunakan ulekan dan cobek batu.

Setelah semua tergeprek sempurna, daging tersebut digoreng hingga kering atau  sesuai selera. Agar tidak gosong dan daging kering secara merata, api jangan terlalu besar.

Agar dendeng kering tersebut lebih mirip dengan dendeng buatan rumah makan Padang, jangan lupa buat sambalnya. Bisa sambal merah, atau sambal hijau. Kalau saya lebih suka sambal merah karena warnanya lebih jreng hehe. Untuk membuat sambal kita hanya perlu cabai merah dan bawang merah.

Cabai dan bawang merah kita kukus, atau godok dengan air sebentar. Setelah itu diulek kasar, tentu dengan ditambahkan gula dan garam secukupnya. Setelah selesai, banjur dengan minyak goreng mendidih secukupnya. Dendeng kering cabai merah sudah siap dinikmati.

Selain dendeng, masakan anti ribet yang jadi andalan saya adalah sup ayam dan sup daging. Sup ayam lebih simpel, bahan tingal dimasukan semua ke dalam panci. Setelah itu diberi garam, minyak goreng dan gula secukupnya. Kemudian diberi air hingga bahan sup terendam semua. Godok hingga semua bahan empuk. Tinggal dinikmati.

Kalau untuk sup daging, harus menggodok dagingnya dulu hingga empuk. Setelah daging empuk baru memasukan sayuran. Bila dimasukan secara bersamaan, sayuran bisa hancur tak berbentuk, sementara daging masih alot hehe. Biasanya agar daging cepat empuk, saya masukan sendok di bawah panci saat menggodok daging.

Saya sangat suka membuat sup karena sudah auto enak rasanya tanpa perlu usaha ekstra. Bumbu yang digunakan hanya bawang-bawangan, yakni bawang merah, bawang putih, bawang daun dan bawang bombay. Bila suka ditambah seledri. Terkadang bawang-bawang tersebut saya iris begitu saja, tidak saya haluskan.

Setelah mencoba sendiri, memasak itu tidak serumit yang dibayangkan. Tetap bisa kok cari jalan mudahnya. Tinggal kita mau, atau tidak.  Apalagi sekarang mengintip-intip makanan lezat dengan resep praktis lebih mudah.

Ada banyak akun intagram yang kerap memposting makanan enak yang mudah dibuat. Saat iseng saya sering membuka akun-akun tersebut. Sehingga, meski tidak jago masak, saat kepepet harus masak sendiri tetap bisa membuat makanan enak.

Selamat Memasak! (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun