Duh, hidung saya langsung kembang kempis. Pasalnya, si sulung biasanya lebih sering menolak makanan yang saya buat, dibanding memuji dengan sepenuh hati.
Setiap kali memasak spaghetti, saya selalu mengandalkan spaghetti merk La Fonte, untuk saus bolognaise saya mengandalkan produk dari Pronas.Â
Agar rasa saus tersebut tidak terlalu standar, saya biasanya menambahkan ayam yang dicicang halus --bila sedang tidak ada ayam, saya tambahkan sosis, terkadang bakso ikan, terkadang daging cincang.
Selain itu paprika hijau yang diiris panjang, tomat, bawang putih yang dicincang halus, dan bawang bombay --atau bisa diganti dengan bawang merah. Tak lupa minyak goreng secukupnya untuk menumis bahan-bahan tambahan tadi.
Ayam, paprika, tomat, bawang merah, dan bawang bombay saya tumis dulu hingga wangi dan tomat hancur. Setelah itu baru memasukan saus bolognaise Pronas. Hanya diaduk di api kecil sebentar, agar saus dan aneka bumbu tersebut menyatu. Saya sama sekali tidak menambahkan lagi garam maupun penyedap rasa yang lain.
Biasanya agar spaghetti yang dimasak matang sempurna dan tidak lengket, saya menggodok air banyak-banyak hingga spaghetti terendam semua. Air tersebut saya masak dengan api sedang hingga mendidih.
Setelah mendidih, baru spaghetti La Fonte dimasukan ke dalam air. Setelah itu dimasukan sedikit minyak goreng dan garam. Minyak goreng diperlukan agar spaghetti tidak lengket.
Untuk yang tidak pintar memasak, kita harus rajin membaca petunjuk masak yang tertera di kemasan makanan. Dulu saat memasak spaghetti, saya memasak begitu saja. Alhasil spaghetti yang saya masak selalu lengket.
Hingga suatu hari, saya membaca petunjuk di kemasan kardus spaghetti. Ternyata harus dimasukan sedikit minyak. Baru deh sekarang rasa spaghettinya paripurna hehe.
Membeli Bumbu Halus Siap Masak
Terlalu sering memasak makanan instan tidak baik juga untuk kesehatan. Oleh karena itu, saya sering juga memasak makanan segar untuk dinikmati keluarga.