Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Hampir Tiba, Kue Kering Apa yang Paling Kamu Suka?

15 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 15 Mei 2020   20:58 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue jipang. | Gambar diambil dari detik.com

Beberapa ada juga yang mengembangkan kue semprit ini dengan varian rasa yang lain, seperti cokelat, keju, sagu hingga red velvet. Namun, secara keseluruhan, ada benang merah diantara kue-kue semprit itu. Ada rasa yang khas yang langsung terasa di lidah saat pertama kali menggigit --kecuali yang rasa sagu.

Selain faktor rasa, saya menyukai kue semprit sepertinya karena unsur terbiasa. Setiap Idulfitri, kue ini selalu hadir menemani. Selalu tersaji di meja tamu kami. Kue ini seperti kue legendrais keluarga. Kue andalan untuk disuguhkan kepada para tamu. Meski terkadang membuat sendiri, terkadang membeli.

Dulu saya mengira kue kering ini kue asli Indonesia. Sebab sejak saya masih bocah, di setiap rumah, baik di kota maupun desa, hampir selalu tersedia kue kering semprit ini setiap kali lebaran tiba. Namun, setelah membaca beberapa referensi, kue semprit katanya berasal dari Jerman sana.

Nama asli kue semprit pun ternyata sangat khas Jerman, "spritz", yang kalau dalam Bahasa Indonesia berarti "semprot" atau "muncrat". Nama tersebut sangat sesuai dengan cara membuatnya. Adonan kue dimuncratkan dengan alat pembuat kue secara khusus. Biasanya berbentuk huruf "S" atau "O".

Beberapa ada juga yang dibuat berbentuk bunga, biasanya tengah-tengah dari kue tersebut diberi choco chips sebagai pemanis. Sebagian ada juga yang dibentuk persegi panjang begitu saja. Bentuk kue ini memang sesuai selera dari yang membuat, meski umumnya berbentuk bunga mawar atau huruf "O".

Percayalah Setiap Kue Kering Ada Penggemarnya

Diantara semua kue kering yang selalu disuguhkan saat lebaran, saya tidak terlalu suka dengan kastangel. Kue kering keju yang biasanya disajikan dengan ukuran persegi panjang tersebut menurut saya rasanya sedikit aneh. Asin tetapi hanya samar-samar. Tidak ada rasa manis sama sekali seperti umumnya kue-kue kering.

Aneka kue yang disuguhkan saat lebaran. | Dokumentasi Pribadi
Aneka kue yang disuguhkan saat lebaran. | Dokumentasi Pribadi
Namun jangan salah, anak sulung saya justru pecinta kue ini. Mungkin efek sangat menyukai keju. Kue kering yang berasal dari Belanda ini memang berbahan dasar keju. Seperti yang kita tahu, Belanda memang salah satu penghasil keju. Sehingga tak heran kue ini sangat kental dengan keju. Selain sebagai bahan dasar, hiasan untuk kue juga terbuat dari taburan keju.

Selain kastangel, saya juga tidak terlalu suka dengan kue kering putri salju. Menurut saya rasanya kurang paripurna. Namun jangan salah, bagi kebanyakan orang, sama halnya seperti nastar, kue putri salju merupakan salah satu kue wajib hidang saat Idulfitri tiba. Kue ini hampir selalu ada di meja-meja ruang tamu yang menggelar open house.

Suami saya salah satu pecinta kue putri salju. Biasanya ia rajin memesan kue putri salju ke salah satu rekan yang biasa menjual aneka kue kering setiap kali Idulfitri menjelang. Terkadang, sebelum lebaran tiba, kue tersebut sudah nyaris habis karena dicicil dikudap. Alhasil, beberapa hari menjelang Idulfitri, melipir ke supermarket untuk membeli kembali kue putri salju untuk hidangan tamu saat Idulfitri.

Kadang kue kering favorit saat lebaran itu bukan enak atau tidak enak, tetapi biasa atau tidak biasa. Sejak kecil, saya mungkin terbiasa mengkonsumsi kue-kue kering dengan rasa manis yang lumayan pekat. Sehingga, kastangel dan kue putri salju tidak begitu saya suka. Namun, kue-kue yang manisnya paripurna seperti nastar, kue kacang, lidah kucing saya sangat suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun