Silaturahmi saat lebaran. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga. | Dokumentasi Pribadi
Bila kita berjalan sendirian tanpa membawa krucils mungkin kuat. Namun bila harus sekalian menggendong bayi yang lebih berat dari sekantung beras, lumayan juga pegalnya. Apalagi bila harus dilakukan dua kali, pergi dan pulang. Saat sampai rumah, maunya selonjoran untuk menghilangkan pegal.
Becak dan ojek mudah ditemui di sekitar pasar dan pelabuhan. Namun bila sudah sedikit jauh dari dua pusat keramaian tersebut agak susah.Â
Saat hari ketiga lebaran kemarin, saya terpaksa jalan kaki dari rumah nenek mertua ke pasar karena sepanjang jalan tidak menemukan ojek ataupun becak. Ada becak dari arah pasar ke Kampung Jawa, tetapi itupun berpenumpang.
Bisa Sambil Melihat-lihat
Bagi saya yang bukan penduduk lokal, berjalan kaki bisa sekalian dimanfaatkan untuk melihat-lihat dan menikmati suasana. Apalagi ada banyak ornamen seru khas Ramadan dan Idulfitri di sepanjang jalan. Sesekali saya juga mengambil gambar. Lumayan untuk "melupakan" pegal.
Salah satu sudut yang dibangun untuk menyambut Ramadan dan Idulfitri. | Dokumentasi Pribadi
Apalagi di sepanjang jalan juga ada banyak rumah-rumah khas Melayu yang dicat berwarna-warni. Sehingga, rasa lelah sedikit terobati. Ada penghiburan. Bila melakukan perjalanan dengan sepeda motor dan becak, belum tentu seleluasa itu mengambil gambar hehe. Salam Kompasiana! (*)
Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya