Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Tatyana Mendadak Jadi Pengusaha Bazar Kuliner

19 Mei 2019   23:11 Diperbarui: 19 Mei 2019   23:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stand WRO milik Tatyana di Batam Wonderfood Ramadan. | Dokumentasi Pribadi

Sebelum terjun menjadi pengusaha kuliner di bazar Ramadan, They sudah puluhan tahun berkutat di bisnis kuliner. Sejak 1990-an, ia dan keluarga merintis bisnis catering. Setelah catering dirasa sukses, pada 2016 lalu, They memberanikan diri membuka restoran Waroeng Roemah Oesman (WRO) di kawasan Bengkong.

Tatyana, kanan tanpa kacamata, berinteraksi dengan pengunjung stand Ramadan yang ia kelola. | Dokumentasi Pribadi
Tatyana, kanan tanpa kacamata, berinteraksi dengan pengunjung stand Ramadan yang ia kelola. | Dokumentasi Pribadi
Sesuai dengan nama restoran tersebut, suasana yang ditawarkan They sangat rumahan. Siapapun yang berkunjung, tidak akan merasa sedang makan di restoran, tetapi serasa sedang makan di rumah salah satu teman atau kerabat. Tempat makan tersebut memang merupakan sebuah rumah tinggal yang dijadikan restoran.

Meski sudah merintis bisnis selama puluhan tahun, They tetap berupaya mengembangkan bisnis kuliner yang didirikan bersama keluarga tersebut. Itu makanya tahun ini ia ikut terjun menjadi salah satu pengusaha dadakan bazar kuliner Ramadan. Tujuannya tentu saja agar masakan khas WRO lebih dikenal secara luas.

Memanfaatkan Media Sosial dan Layanan Ojek Online

Setiap hari, sebelum membuka stand di Batam Wonderfood Ramadan, They mempromosikan aneka makanan yang akan dijual di bazar tersebut melalui media sosial. Ia membuat daftar makanan yang akan dijual, lengkap dengan foto makanan tersebut. Tak jarang ia juga membuka kesempatan bila ada pembeli yang akan memesan makanan tersebut.

Cumi hitam. | Dokumentasi Pribadi
Cumi hitam. | Dokumentasi Pribadi
They mengaku memanfaatkan layanan non tunai dan layanan online untuk mengembangkan bisnis kuliner yang ia bangun. They mengatakan, pada era modern seperti saat ini, pebisnis harus "melek" teknologi, salah satunya dengan memanfaatkan financial technology (fintech) untuk pengembangan bisnis.

Bisnis secara online dan offline harus berjalan beriringan. Terlebih potensi pasar melalui online juga cukup besar. Itu makanya ia tidak hanya mengandalkan pelanggan yang datang langsung ke tempat usaha yang ia bangun, tetapi juga mengandalkan pelanggan yang memesan aneka kuliner melalui pesanan secara online. Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun