Tidak bermaksud apa-apa, saya juga mengatarkan anak dengan menggunakan sepeda motor. Namun, cuaca terkadang sulit ditebak. Pagi-pagi terkadang hujan deras. Jalanan terkadang tergenang, bahkan banjir. Jangan sampai anak jadi bolos sekolah hanya karena terjebak hujan. Kalau sekali dua kali mungkin tidak apa-apa, bila berkali-kali, kasihan juga kan si anak. Nanti tertinggal pelajaran.
Pertimbangkan Besaran Uang SPP Anak
Siapa sih orangtua yang tidak ingin anaknya sekolah di sekolah terbaik? Meski demikian kita harus jernih berpikir saat memutuskan sekolah untuk anak. Jangan terlalu memaksakan diri bila sekolah yang kita anggap baik biaya SPP yang harus dibayarkan setiap bulan terlalu jauh dari kemampuan finansial kita. Terlebih bila kita tidak ikut tabungan atau asuransi pendidikan.
Untuk uang masuk kita mungkin bisa menabung jauh-jauh hari karena dibayarkan satu kali di muka, tetapi untuk SPP kita harus mempersiapkan setiap bulan. Bila besaran SPP jauh diatas kemampuan finansial, khawatirnya akan memberatkan. Apalagi kita juga harus mempersiapkan biaya-biaya lain untuk keperluan sekolah anak. Kecil sih mungkin, tapi kan lumayan bila dikalkulasi secara keseluruhan.
Jangan sampai anak malah putus sekolah hanya karena kita terlalu berambisi menyekolahkan anak di sekolah swasta terbaik (versi kita) yang menetapkan biaya lumayan tinggi dari kemampuan "kantong". Kalau masih TK mungkin tidak apa-apa putus sekolah, toh tidak wajib, nah kalau sudah SD? Bisa sih pindah sekolah, tetapi kan ada uang pangkal juga biasanya yang harus dibayarkan di sekolah baru, terutama yang swasta. Nah, biaya lagi kan.
Bila sekolah terbaik versi kita terlalu jauh atau dirasa terlalu mahal, coba pilih sekolah lain yang masih mudah dijangkau --baik dari sisi jarak maupun kantong, bila dirasa masih ada muatan pelajaran yang dirasa kurang karena bukan menjadi perhatian utama sekolah tersebut, bisa kita ajari sendiri di rumah. Toh, menyekolahkan anak di sekolah terbaik pun hasilnya tidak akan maksimal bila tidak ada dukungan dari orangtua.Â
Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H