Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pengalaman Membuat Paspor di Pulau Belakang Padang, Batam

23 Mei 2018   15:37 Diperbarui: 24 Mei 2018   02:24 9317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Imigrasi Belakangpadang. | Dokumentasi Pribadi

Bila Ada Hambatan Ditelepon

Satu minggu kemudian saya kembali ke Belakang Padang, kali ini membuat paspor anak. Proses pembuatan paspor anak lebih cepat. Hal tersebut dikarenakan saya datang pada pagi hari. Apalagi saat itu juga antrean tidak terlalu banyak. Mungkin karena orang-orang sudah mulai banyak yang berlibur.

Wawancara dan foto jadi satu. | Dokumentasi Pribadi
Wawancara dan foto jadi satu. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, menurut salah satu petugas, pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Belakang Padang memang tidak sebanyak di Kantor Imigrasi Batamcentre.

Setiap hari, pengajuan paspor paling banyak sekitar 50 orang. Umumnya dari warga Belakang Padang sendiri, sebagian dari Pulau Batam yang malas daftar dan mengantre di Kantor Imigrasi Batamcentre. Padahal katanya membuat paspor di Kantor Imigrasi Batamcentre pun sekarang tidak terlalu antre lho, sejak ada pembagian jadwal berdasarkan pendaftaran what's apps.

Namun pembuatan paspor anak saya ternyata ada kendala. Paspor anak saya tidak langsung jadi pada esok harinya. Saya tidak bertanya lebih lanjut apa penyebabnya, toh juga tidak akan dipakai buru-buru. Namun yang paling berkesan adalah sejak pagi hari kita ditelepon oleh petugas imigrasi bahwa paspor belum bisa diambil, sehingga tidak perlu bolak-balik ke kantor imigrasi dengan tangan kosong. Paspor tersebut baru saya ambil tiga hari kemudian.

Petugas Ramah dan Proses Sangat Efisien

Proses wawancara dan foto dilakukan bersamaan sehingga tidak perlu bolak-balik. Selain itu, tempat untuk foto dan wawancara berada di satu ruangan dengan tempat untuk menunggu. Ruangannya terbuka, hanya disekat dengan kayu-kayu agar terlihat lebih artistik, dan ada pembatas.

Ini pintu masuk bagian depan, siap-siap naik tangga. Bila malas menaiki tangga, bisa lewat jalan samping. | Dokumentasi Pribadi
Ini pintu masuk bagian depan, siap-siap naik tangga. Bila malas menaiki tangga, bisa lewat jalan samping. | Dokumentasi Pribadi
Petugas juga sangat membantu, bila ada pembuat paspor yang kebingungan atau ada borang yang belum diisi, diberitahu dengan ramah untuk dilengkapi, termasuk memberitahu dimana bisa mem-fotocopy beragam berkas yang dibutuhkan. Ternyata tempatnya di depan kantor imigrasi, sedikit jalan ke bawah.

Saat pembuatan paspor anak, saya awalnya mengira hanya foto saja, tidak ada wawancara, namun ternyata tetap ada lho. Petugas langsung bertanya kepada si anak, meski kita mendampingi di samping anak. Mungkin karena anak saya juga sudah diatas lima tahun dengan postur yang lumayan tinggi.

Persyaratan dan biaya membuat paspor. | Dokumentasi Pribadi
Persyaratan dan biaya membuat paspor. | Dokumentasi Pribadi
Namun pertanyaannya memang sederhana dan bersahabat. Anak hanya ditanya siapa nama lengkapnya, siapa nama ayah, siapa nama ibu, buat apa sih bikin paspor.

Seperti sedang mengobrol ringan pada saat kita berjalan-jalan dan bertemu dengan orang yang mengobrol sepintas lalu. Mungkin hanya untuk memastikan keabsahan data.

pemandangan yang bisa dilihat dari kantor imigrasi. | Dokumentasi Pribadi
pemandangan yang bisa dilihat dari kantor imigrasi. | Dokumentasi Pribadi
Membuat paspor tidak ribet kok. Tidak ada biaya tambahan apapun lagi, benar-benar hanya membayar biaya pembuatan paspor sebesar Rp300.000 untuk setiap paspor 48 halaman.

Paling uang tambahan yang dibutuhkan hanya untuk membuat salinan dokumen di tempat fotokopi dan membeli materai. Jadi sudah siap membuat paspor? Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun