Kalau pendapat saya pribadi, mungkin Milea salah hitung tahun lahir Yugo dan tahun pernikahan Tante Anies. Maklum masih patah hati akibat gagal nikah dengan Dilan. Ups! Atau bisa jadi karena faktor waktu, sudah sedikit memudar memorinya. Apalagi dia menuliskan cerita itu 25 tahun setelah kejadian berlangsung. Kejadian tahun 1990, dituliskan tahun 2015, wajar kalau banyak yang lupa.
Ah, sekali lagi saya tidak bermaksud apa-apa dengan tulisan ini. Saya hanya salah satu pembaca yang kepo. Namun menurut saya, saya sedikit mending bila dibandingkan dengan yang lain, bila beberapa pembaca dan penonton Dilan ada yang sangat kepo ingin tahu siapa sebenarnya sosok Dilan dan Milea, saya hanya ingin tahu berapa sebenarnya usia Milea? Hehe.
Diluar kejanggalan usia Milea, secara keseluruhan novel ini cukup menarik. Banyak hikmah yang tersirat dan tersurat. Salah satunya jangan suka berprasangka buruk. Terkadang kita gagal bukan karena tidak mampu, namun karena dihalangi prasangka.
Saya paling suka novel ketiga. Mungkin karena narasinya lebih detail. Gara-gara baca novel yang terakhir itu juga saya penasaran untuk segera menonton filmnya, padahal awalnya mau sabar saja nunggu ditayangkan di tv nasional. Cuma saya juga bertanya-tanya, kok anak SMA awal 1990 udah ngefans Jeremi Thomas ya? Bukannya bapak itu baru main sinetron pertengahan atau akhir 1990an? Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H