Ada kalanya kita menyepelekan informasi yang selintas terlihat sederhana. Saat pertama kali mendengar informasi mengenai seorang ibu yang meninggal di tempat fitnes, semua jurnalis yang diceritakan pada serial tersebut menganggap remeh, begitupula saat seorang polisi memberi informasi bahwa ada ledakan kecil di sebuah gudang, tidak ada yang antusias. Menurut mereka, apa menariknya ibu-ibu yang meninggal di tempat fitnes, begitu pula dengan ledakan kecil yang terjadi di gudang, ledakan tersebut hanya berasal dari bahan peledak rumah tangga yang berukuran kecil. Terlalu biasa untuk diberitakan. Namun ternyata, setelah disusuri lebih jauh. Informasi kecil itu bisa menjadi berita besar yang menarik perhatian masyarakat.
Jangan Memutarbalikan Fakta
Ini yang membekas dalam ingatan saya selama menonton serial yang dibintangi Lee Jong Suk dan Park Shin Hye tersebut. Buat kita yang hanya sekedar membuat atau menulis berita, mungkin tidak begitu krusial saat berita yang kita rilis tersebut sedikit menyimpang dengan kenyataan yang ada.
Namun ternyata, kata-kata yang menurut kita sederhana dan akan dilupakan orang dalam beberapa hari kedepan, bisa sangat mempengaruhi si objek yang diberitakan. Bahkan bisa jadi menghancurkan sebuah keluarga yang sebelumnya hidup bahagia. Kita bisa menjadi pemicu seseorang bunuh diri atau mengubah si baik hati menjadi seorang pembunuh sadis.
Itu makanya saat membuat berita harus cek dan ricek, jangan mudah terpengaruh. Selain itu, saat membuat berita jangan ada kepentingan apapun. Sebab, saat sudah ada kepentingan yang menghinggapi, semuanya akan berbeda. Buatlah berita sesuai fakta dan kebenaran yang ada.
Apapun yang Terjadi, Integritas Tetap yang Utama
Pada serial tersebut diceritakan bahwa ada salah satu kantor berita yang petingginya berkonspirasi dengan penguasa. Sehingga, ada beberapa berita yang “dibelokan” dan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Kantor berita tersebut mem-blow up isu tertentu sehingga berita utamanya justru tidak “terkupas” dengan seharusnya.
Namun sebenarnya hanya dua petinggi yang kong-kalikong plus satu pemegang saham, para jurnalis dan produser lain tetap berintegritas. Sayangnya, dua petinggi tersebut memegang pucuk pimpinan di kantor berita itu sehingga mereka yang memiliki keputusan untuk menentukan arah dari berita yang akan disiarkan.
Alhasil, meski para jurnalis sudah mendapatkan bahan berita sesuai fakta, berita itu tidak dapat disiarkan. Namun pada akhirnya, kebenaran tetaplah kebenaran. Dua petinggi tersebut tidak lagi bekerja di kantor berita tersebut. Sementara si pemegang saham, dihukum sesuai dengan kejahatan yang sudah dia lakukan.
Selain sisi-sisi jurnalistik, saya juga suka serial drama tersebut karena memiliki plot yang bagus. Seperti drama Korea pada umumnya, setiap selesai satu episode kita tidak sabar untuk melihat episode yang lain. Selain itu, saya suka karena setiap karakter yang ditampilkan dalam drama tersebut memiliki hubungan cerita dengan karakter yang lain. Sehingga, tidak hanya sekali tampil atau sekedar pelengkap.
Bagaimana dengan teman-teman Kompasianer, sudahkah menonton serial drama tersebut? Terkesan jugakah seperti saya? Bila belum menonton, yuk sempatkan, lumayan buat menambah ilmu, khususnya di bidang jurnalistik. Salam Kompasiana! (*)