Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Lebih Dekat Pabrik Susu Terbesar di Asia Tenggara

28 Agustus 2017   22:51 Diperbarui: 30 Agustus 2017   11:38 12281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan teman-teman satu kelompok saat membuat program untuk peberdayaan masyarakat. | Dokumentasi Pribadi

Namun sesuai program acara yang menitik beratkan kepada nutrisi, permainan yang disajikan adalah permainan yang mengasah wawasan peserta terkait nutrisi. Ada banyak jebakan-jebakan yang bila tidak mengetahui lebih lanjut akan mengurangi poin yang sudah didapatkan peserta. Namun karena namanya juga permainan, kalah-menang bukan masalah, yang penting wawasan bertambah.

Berfoto bersama dengan latar belakang Candi Prambanan. | Dokumentasi Pribadi
Berfoto bersama dengan latar belakang Candi Prambanan. | Dokumentasi Pribadi
Kegiatan yang menurut saya paling menarik adalah perlombaan membuat program pemberdayaan masyarakat. Saya dan kelompok saat itu membuat proposal untuk program "Bunda Melek Gizi". Program tersebut menitikberatkan pada edukasi agar bunda-bunda di daerah pinggiran lebih pintar memilih penganan yang bergizi dengan harga yang terjangkau.

Selama ini tidak sedikit anak yang kekurangan gizi karena sang bunda salah memilih makanan. Beberapa bunda masih menganggap, makanan bergizi itu harus mahal. Padahal sebenarnya makanan bergizi tersebut bisa dibeli dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk mendapatkan protein tinggi misalkan, bisa didapat dari tahu atau tempe yang harganya bahkan lebih murah dibanding sebungkus mie instan.

Saat gala dinner di Sekar Kedaton. | Dokumentasi Pribadi
Saat gala dinner di Sekar Kedaton. | Dokumentasi Pribadi
Demikian juga dengan asupan vitamin c. Tak perlu mahal-mahal membeli kiwi atau strawberi, cukup dengan sebuah pepaya, asupan vitamin c bisa terpenuhi. Harga pepaya jauh lebih murah, bahkan di kampung-kampung tertentu bisa didapatkan secara gratis saking melimpahnya.

Dengan adanya wawasan yang lebih baik terkait variasi makanan yang mengandung nutrisi tinggi --dengan harga jauh lebih terjangkau, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang mal nutrisi. Namun sayang, proposal yang disusun sepenuh hati tersebut gagal  meraih simpati juri. Mungkin karena lebih banyak program-program  pemberdayaan masyarakat yang jauh lebih baik, yang dibuat oleh kelompok lain.

Kompasianer Muslifa Aseani (Paling kiri-belakang). | Dokumentasi Pribadi
Kompasianer Muslifa Aseani (Paling kiri-belakang). | Dokumentasi Pribadi
Reuni Teman Kuliah, Hingga Jumpa Kompasianer

Berkunjung dari Batam, Kepulauan Riau, ke Yogyakarta secara gratis, menginap di tempat shooting film AADC 2 tanpa biaya, sebenarnya sudah berkah tersendiri. Namun yang lebih menyenangkan pada acara tersebut adalah bisa bertemu dengan teman kuliah yang sudah terpisah selama 13 tahun. Jadi seperti reunian gratis.

Selain itu juga bisa bertemu dengan Kompasianer Muslifa Aseani yang selama ini hanya bertegur sapa di K+250, atau membaca tulisan dan melihat foto-fotonya, baik melalui Kompasiana maupun media sosial. Kompasianer tersebut mewakili Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Saat para Mombassador SGM Eksplor Batch 5 resmi dikukuhkan. | Dokumentasi Fan Page Aku Anak SGM
Saat para Mombassador SGM Eksplor Batch 5 resmi dikukuhkan. | Dokumentasi Fan Page Aku Anak SGM
Kegiatan tersebut sangat menarik, apalagi pada puncak acara kami juga diberikan kain batik yang dijadikan simbol sebagai resminya kami bergabung sebagai Mommbassador. Kain tersebut diberikan oleh Head of Connection SGM Naomi Jamarro. Sehingga, meski acara sudah berlalu, namun peran kami untuk membantu meningkatkan kesadaran nutrisi bangsa masih diharapkan --sekecil apapun itu. Ah, seandainya semua produsen susu seperti itu. Salam Kompasiana! (*)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun