Dua anak tetangga yang saya ceritakan terkena DBD, ternyata katanya terpapar penyakit tersebut di sekolah. Suasana sekolah mereka katanya memang sedikit lembab dan berbatasan langsung dengan parit yang lumayan besar. Selain kedua tetangga saya itu, katanya ada beberapa anak lain yang saat itu juga terinfeksi DBD. Entah betul atau tidak, namun yang pasti setelah mendapatkan kabar tersebut saya mengurungkan anak saya disekolahkan di sana. Saya akhirnya mencari taman kanak-kanak lain saat anak saya memasuki usia sekolah.
Sejak rutin menggunakan Telon Lang Plus, saya tidak lagi begitu was-was. Sakit terkadang memang sudah takdir dari yang maha kuasa, meski menghindar bila memang sudah harus sakit ya tetap sakit. Meski demkian setidaknya kita sudah berupaya secara maksimal untuk menghindari salah satu sumber penyakit.
![Ini jenis boat yang kami gunakan saat pergi dan pulang Batam-Belakangpadang-Batam, agar anak tetap hangat kami biasa mengusapkan dulu Telon Lang Plus sebelum berangkat. | Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/07/07/img-2114-jpg-595f21e8c839c011860bc332.jpg?t=o&v=555)
Saya pun tidak lagi anti menggunakan cairan penghalau nyamuk. Terkadang menggunakan Minyak Kayu Putih Sitronela Cap Lang, terkadang nebeng memakai Telon Lang Plus milik anak saya. Apalagi sejak kecil saya juga memang sudah terbiasa menggunakan produk-produk Cap Lang.
Meski usia adalah takdir, menjaga kesehatan adalah pilihan. Jadi apa yang sudah teman-teman Kompasianer lakukan untuk menjaga kesehatan? Yuk, lakukan dengan hal yang paling sederhana. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan mengoleskan minyak telon atau minyak kayu putih anti nyamuk. Salam Kompasiana! (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI