Sulis Dhika Yani pemain utama yang berperan sebagai buruh migran dari Jawa Timur mengungkapkan, awalnya ia sempat deg-degan harus berakting didepan kamera. Apalagi itu pengalaman pertamanya berakting di sebuah film. Namun dukungan dan kepercayaan dari kru, membuatnya berupaya tampil maksimal.
Selain di putar di Batam, sutradara Bob Koosmangat mengungkapkan, film “Kisah Anak Rantau” juga akan diputar di beberapa negara, mulai dari Malaysia hingga Hongkong. Apalagi buruh migran Indonesia tersebar di beberapa negara. Beberapa persatuan buruh migran sudah ada yang meminta agar film tersebut diputar di negara tempat mereka bekerja.
Pemutaran beragam film lokal tersebut ternyata bukan kali pertama diadakan, tahun sebelumnya juga sudah pernah diadakan Kenduri Film Kepri yang memutar film-film pendek buatan sineas Batam, Kepulauan Riau. Ketua Panitia Acara Sugiarto mengungkapkan, kegiatan tersebut akan rutin diadakan secara berkala.
Meski tidak secara khusus diadakan untuk memeriahkan Hari Film Nasional yang diperingati setiap akhir Maret, Sugiarto menuturkan, Kenduri Film Kepri bertujuan untuk lebih mengembangkan perfilman di Batam. Salah satunya memfasilitasi beragam film pendek yang dibuat komunitas dapat diputar di bioskop. Apalagi komunitas film di Batam cukup banyak. Jumlahnya mencapai ratusan komunitas. Selama ini, film buatan komunitas tersebut hanya diunggah di Youtube atau sosial media.
Semoga perfilaman di Indonesia semakin berkibar. Selamat Hari Film Nasional. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H