Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blog, Informasi di Ujung Jari

5 Februari 2017   13:47 Diperbarui: 5 Februari 2017   16:07 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Beyond Blogging” Kompasiana

Blog favorit saya tentu saja Kompasiana. Menjelajah blog keroyokan ini serasa berkeliling dunia hanya melalui layar ponsel atau monitor komputer. Melalui artikel “Inggris Kemproh dan Jorok” yang ditulis Kompasianer Ardy dan Bunda Susy, saya bisa tahu ternyata di Inggris sana juga ada lho penduduk yang suka sembarangan membuang sampah. Padahal di mata saya yang lulusan Sastra Inggris, orang Inggris itu tidak mungkin ada yang meninggalkan bungkusan sampah di depan rumah, atau melempar benda yang sudah tidak terpakai ke bak sampah dari jarak jauh.

Saya juga jadi tahu untuk menyebur ke pemandian air panas di Jepang, pengunjung harus menanggalkan semua pakaian – bahkan tidak boleh menutupi sebagian badan oleh handuk, meski berendamnya berama-ramai. Bila tidak membaca artikel “Uji Nyali Nyebur di Onsen Jepang” yang ditulis Kompasianer Weedy Koshino, mungkin saya tidak tahu aturan tersebut. Saya mungkin tetap berpikir, berendamnya bisa mengenakan baju renang atau kemben tipis penutup badan.

Blog keroyokan ini juga kerap menyuguhkan hal-hal unik dari Italia seperti yang diceritakan Kompasianer Gordi, atau hal menarik mengenai Jerman yang diulas Kompasianer Gaganawati Stegmann. Meski belum pernah ke tempat-tempat tersebut, cerita-cerita dari negeri jauh tersebut terasa nyata. Apalagi dilengkapi dengan foto-foto yang mendukung.

Melalui Kompasiana, kita juga diajak untuk mencintai potensi wisata dalam negeri. Bergantian para Kompasianer menceritakan pengalaman berkunjung ke tempat-tempat cantik di Indonesia, mulai dari Bandung, Malang, Jombang, Ambon, hingga daerah terujung Indonesia, Papua. Cerita-cerita seru mereka sangat menggugah untuk melihat langsung objek wisata tersebut.

Kita juga diajak untuk lebih melek politik melalui aneka artikel politik yang berseliweran hampir setiap menit – bahkan kita juga dibujuk untuk lebih pintar dengan beragam artikel ekonomi, kesehatan, pendidikan, parenting hingga IT yang disampaikan dengan gaya penulisan menarik dan mudah dicerna,  langsung dari para praktisi atau akademisi yang menjadi Kompasianer.

Menariknya kita juga tidak hanya pasif mencerna beragam opini dan pengalaman yang ditulis orang lain, namun juga dapat turut andil berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui artikel yang kita tulis. Senang rasanya bisa memberi sedikit kontribusi kepada orang lain, meski hanya melalui tulisan.

Dua tahun lalu, saya sempat dihubungi mahasiswa magister dari universitas negeri terbesar di Yogyakarta. Ia katanya tertarik dengan tulisan saya mengenai Belakang Padang, Batam. Oleh karena itu ia berkeinginan untuk mengerjakan tesis dengan sampel penduduk dari pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura tersebut. Kami sempat berkomunikasi beberapa kali melalui e-mail. Ia juga mengabari saat tesisnya sudah selesai dan lolos sidang.

Dulu saat pertama kali menulis di Kompasiana saya tidak terpikir untuk berinteraksi seperti itu dengan salah satu pembaca artikel saya. Sebelum bergabung di blog keroyokan ini, saya sempat menulis juga untuk blog lain yang bergenre parenting. Namun biasanya hanya berkomunikasi dengan pembaca atau sesama penulis di blog tersebut melalui kolom komentar yang ada di bawah tulisan.

Setelah bergabung di Kompasiana jejaring pertemanan menjadi lebih luas. Selain berteman melalui sosial media, juga bisa mengobrol secara langsung saat Kompasiana mengadakan acara. Sehingga, kita tidak hanya mengenal mereka dari tulisan-tulisan yang dibuat, namun melihat secara nyata.

Perlahan, menulis di Kompasiana juga tidak hanya menambah jejaring pertemanan, namun juga menambah kesempatan – mulai dari kesempatan jalan-jalan gratis ke tempat-tempat seru nan menyenangkan, mendapat tambahan uang saku dari blog competition, mendapat gadget atau barang elektronik saat acara off air, membuat buku, hingga menambah nilai jual karena dinilai mahir menulis atau ahli di bidang yang topiknya sering kita tulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun