Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penting, Antarkan Anak di Hari Pertama Sekolah

12 Juli 2016   17:23 Diperbarui: 12 Juli 2016   17:32 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada baiknya pemerintah, melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengeluarkan kebijakan agar perusahaan/instansi/lembaga mengizinkan (salah satu) orangtua yang bekerja untuk cuti atau meninggalkan kantor sejenak agar dapat mengantar anak di hari pertama sekolah.

Mungkin seperti cuti haid yang diatur dalam Undang Undang Ketenagakerjaan. Bagi orangtua yang mau memanfaatkan hak untuk izin mengantar anak ke sekolah silakan, bila tidak mau juga tidak apa-apa. Hanya saja sudah ada kepastian hukum bahwa mereka berhak izin/cuti saat anak mereka harus melewati hari pertama di sekolah.

Peraturan tersebut tidak harus diberlakukan untuk seluruh jenjang, agar lebih optimal berlakukan hanya untuk tingkat TK dan SD. Untuk tingkat SMP atau SMA mungkin sang anak sudah mulai enggan ditemani sang ibu atau ayah pada hari pertama sekolah. Apalagi orangtua juga sudah bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah pada hari lain, misalkan pada saat pendaftaran atau daftar ulang. Sehingga meski tidak diantar pada hari pertama sekolah, orangtua siswa SMP dan SMA tetap dapat berkomunikasi terkait kurikulum ataupun proses belajar mengajar sang anak di sekolah tersebut.

Agar perusahaan/instansi/lembaga mendapatkan legalitas memberikan izin kepada orangtua, pihak sekolah sebaiknya mengeluarkan surat permohonan agar orangtua tersebut diizinkan cuti atau meninggalakan kantor sejenak agar dapat menemani anak pada hari pertama sekolah.

PENDIDIKAN OPTIMAL DIPERLUKAN PERAN KELUARGA

Selain guru, sosok krusial dalam dunia pendidikan adalah keluarga. Keberhasilan seorang anak dalam bidang akademis, sangat berkorelasi erat dengan keterlibatan orangtua dalam pendidikan. Keterlibatan orangtua dalam proses belajar, akan berdampak positif pada prestasi dan keberhasilan anak di sekolah.

Peran serta orangtua dalam kegiatan belajar-mengajar dapat memberi efek positif pada perilaku anak di sekolah. Semakin orangtua terlibat dalam pendidikan anak, tingkat emosi dan sosial anak akan semakin baik. Keterlibatan orangtua dalam proses belajar-mengajar diharapkan dapat membantu membangun mental dan  memahami potensi anak.

Orangtua diharapkan tidak hanya terlibat memilihkan sekolah yang baik, namun juga terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar – termasuk mengerjakan tugas sekolah. Kejelian orangtua dalam mengidentifikasi potensi yang dimiliki anak, sangat diperlukan untuk melakukan perencanaan pendidikan.

Orangtua masa kini sebenarnya sudah sangat sadar terkait peran besar mereka dalam pendidikan anak. Namun sayang, mereka umumnya cukup sibuk dengan rutinitas sehari-hari – terlebih bila ayah dan ibu sama-sama bekerja. Sehingga,  peran pengasuhan tidak lagi menjadi hal utama.

Beberapa orangtua ada yang menyiapkan waktu khusus untuk mendampingi anak mereka belajar. Namun porsinya lebih sedikit. Apalagi bila anak sudah memasuki jenjang yang lebih tinggi, terkadang orangtua tidak percaya diri untuk mengajari anak belajar. Khawatir, tidak menguasai pelajaran yang dajarkan di sekolah anak.

Padahal tak perlu ragu untuk mengajari anak. Terlebih saat ini banyak tutorial yang bisa kita unduh melalui internet. Bila tidak bisa Biologi, tinggal googling, bila tidak paham mengenai Geografi, cukup searching. Jangan enggan mendampingi anak belajar karena khawatir dengan kemampuan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun