Diary,
Kamu tahu kan, saya bukan pakar pernikahan? Namun entah mengapa saya tergelitik untuk berbagi hal ini dengan kamu.
Saya merasa, bila seluruh personel dalam ikatan perkawinan kompak, tidak ada tantangan yang bisa merusak pernikahan. Sang ayah tahu dan menjalankan tugas serta fungsi sebagai kepala keluarga, sang ibu juga demikian. Begitupula dengan anak-anak yang hadir dalam pernikahan tersebut. Bila ada harmoni, pernikahan akan mulus berjalan.
Jangan biarkan salah satu personel dalam ikatan pernikahan terjatuh, jangan dibiarkan ia tenggelam. Sebelum ada salah satu yang tergelincir ada baiknya memberi arahan dari awal apa yang sebaiknya dilakukan. Saat ada gelombang bagaimana harus bersikap. Sebab, bila satu jatuh, ada kemungkinan yang lain akan jatuh.
Sama seperti saat naik banana boat, saat ada satu personel yang terjatuh. Besar kemungkinan personel yang lain juga akan jatuh. Sehingga, banana boat itu akan terbalik dan tidak lagi bisa dinaiki.
Â
Diary,
Satu hal lagi yang saya pelajari dari filosofi banana boat, jangan lengah. Terkadang saat tahu sedikit lagi sampai finish, kita mengendurkan pegangan dan insting untuk bertahan. Sehingga, tidak sedikit yang malah tenggelam saat hampir sampai di garis finish. Begitu pula dengan pernikahan. Tidak sedikit kan yang akhirnya terpaksa harus menyerah mengakhiri pernikahan justru saat usia tidak lagi muda.
Diary, cukup sekian cerita hari ini. Nanti saya sambung lagi dengan filosopi yang lain. (*)
Â
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Hasil Karya Peserta Event My Diary. Silakan bergabung di Fiksiana Community.