Jumlah pengungsi yang cukup banyak memang menimbulkan gesekan tersendiri, seperti pencurian, pembunuhan hingga pemerkosaan. Bahkan untuk mengenang salah satu korban bunuh diri akibat malu karena diperkosa oleh sesama pengungsi, dibuat Humanity Statue yang diletakan di sebuah taman tak jauh dari pintu masuk.
Selama ditampung di Vietnam Camp dari 1979 hingga 1995, para pengungsi memang tidak diberi akses untuk berinteraksi dengan penduduk diluar pengungsian. Bila mencoba melarikan diri, hukumannya adalah penjara di tempat pengungsian. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pengawasan, pengaturan, dan penjagaan keamanan. Selain itu juga untuk meminimalisir penyebaran penyakit kelamin Vietnam Rose yang dibawa oleh para pengungsi.
Saat berkunjung saya sedikit takjub dengan Vihara Quan Am Tu yang masih berfungsi dengan baik. Menurut petugas penjaga pintu masuk Vietnam Camp, vihara tersebut masih aktif digunakan. Bahkan beberapa pejabat ada yang suka mampir untuk mengetahui bocoran masa depan mereka.
Yup, biksu yang bertugas di vihara tersebut katanya jago meramal. Teman saya yang tahu belakangan terkait informasi tersebut meminta untuk kembali ke vihara. Sepertinya ia sangat tertarik untuk diramal, apalagi mendengar banyak pejabat yang kerap bolak-balik untuk minta di ramal. Namun karena hari sudah menjelang pukul 18:00 WIB dan masih ada kegiatan yang harus dihadiri, kami memutuskan tetap melanjutkan perjalanan.
Selain biksu yang pandai meramal, di vihara tersebut juga pengunjung dapat berdoa meminta berkat dari Dewi Guang Shi Pu Sha. Dewi tersebut dipercaya dapat memberikan hoki, jodoh, keharmonisan dalam rumah tangga, kepintaran hingga mengabulkan cita-cita. Mau coba?
Sebagai salah satu lokasi wisata sejarah, Vietnam Camp terbilang cukup lengkap. Selain dapat melihat bangunan-bangunan yang ditempati para pengungsi puluhan tahun lalu dengan jalan aspal yang lumayan mulus. Pengelola juga menyediakan Museum yang berisi foto-foto para pengungsi. Sayang saya tidak sempat masuk ke museum tersebut karena hari sudah menjelang malam.