Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Sejarah di Vietnam Camp, Batam

9 Februari 2015   23:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_367973" align="aligncenter" width="500" caption="Dok Pribadi/Berfoto di depan Patung Dewi Guang Shi Pu Sha."][/caption]

Akhirnya, setelah hampir lima tahun menetap di Kota Batam, akhir pekan lalu saya bisa juga berkunjung ke Vietnam Camp. Sebuah lokasi wisata sisa-sisa peninggalan para korban perang Vietnam yang terletak di Desa Sijantung, Pulau Galang, Kota Batam. Tempat wisata yang dikelola oleh BP Batam tersebut memiliki luas sekitar 80 hektar.

14234740131075096900
14234740131075096900
Dok Pribadi/Suasana Vihara Quan Am Tu.

Bagi penyuka sejarah, Vietnam Camp merupakan obyek wisata wajib kunjung. Hal tersebut dikarenakan tempat wisata tersebut sarat dengan peninggalan-peninggalan yang cukup bersejarah – terutama bagi warga Vietnam (dan sebagian warga Kamboja). Menurut salah satu penjaga pintu masuk, selain di huni oleh pengungsi dari Vietnam, tempat pengungsian tersebut juga dihuni oleh pengungsi dari Kamboja – meski jumlahnya tidak sebanyak pengungsi Vietnam.

1423474108565669951
1423474108565669951
Dok Pribadi/Humanity Statue.

Berbeda dengan warga Vietnam, warga Kamboja datang ke camp pengungsian tersebut setelah satu tahun ditampung di Jakarta. Itu makanya ada beberapa warga Kamboja yang cukup lancar Berbahasa Indonesia – dan memeluk agama Islam. Itu makanya pula di camp tersebut terdapat surau yang dulu sering digunakan untuk shalat warga Kamboja.

1423474210557215956
1423474210557215956
Dok Pribadi/Museum.

Berkeliling menyusuri camp tersebut menimbulkan sensasi tersendiri. Hal yang pertama saya rasakan adalah rasa kagum. Bukan apa-apa, untuk menampung para pengungsi yang katanya berjumlah sekitar 250 ribu orang, Pemerintah Indonesia dan UNHCR membangun berbagai fasilitas, mulai dari rumah sakit, pemakaman, rumah, tempat ibadah, tempat pelatihan, barak, hingga penjara.

1423474303272839562
1423474303272839562
Dok Pribadi/Tempat tahanan.

Saya cukup antusias saat melihat bangunan berlantai dua yang dicat putih-orange lengkap dengan ruangan yang berpalang besi layaknya ruangan di penjara, namun dengan ukuran yang lebih mini. Pada halaman depan bangunan tersebut, terdapat keterangan yang menyatakan bahwa penjara itu dibuat sebagai tempat tahanan para pengungsi.

1423474349210643900
1423474349210643900
Dok Pribadi/Tempat tahanan pengungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun