Khalifah adalah gelar yang di berikan bagi penerus Nabi Muhammad saw dalam kepemimpinan umat islam. Sementara untuk kewenangannya di sebut dengan kekhalifahan atau Khilafah.
Wujud seorang Khalifah yang ditaati adalah suatu sarana yang sangat besar (faedahnya). Bahkan Rasulullah Saw pun sedemikian rupa menganggap begitu pentingnya kedudukan seorang Khalifah.
Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa taat kepada amirku, sesungguhnya, ia telah taat kepadaku. Dan barangsiapa membangkang terhadap amirku, berarti ia membangkang terhadapku"Â (HR. Bukhari, Muslim dan Misykaat. Hlm. 318)
Maksud dari perintah yang bijaksana diatas itu ialah bermaksud supaya kaum muslimin bersatu padu dalam satu ikatan yang kokoh, sehingga keadaan tarbiyat mereka tidak mengalami kemunduran. Jika demikian perintah sabda tentang amir (pemimpin) yang biasa. Terlebih lagi jika kita membayangkan mengenai tingginya kedudukan seorang Khalifah sebagai penerus kenabian.
Kekhalifahan dimulai sejak diangkatnya Hz. Abu Bakar Ash-shidiq sebagai Khalifah pertama (13/632-634 M), tepatnya setelah wafatnya Rasulullah Saw.
Khalifah kedua adalah Hz. Umar Bin Khattab (13-23 H/634-644 M) setelah kewafatan Khalifah pertama.
Khalifah ketiga adalah Hz. Usman Bin Affan (23-36 H/644-656 M) setelah kewafatan Khalifah kedua.
Khalifah keempat adalah Hz. Ali Bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 M) setelah kewafatan Khalifah ketiga.
Hz. Abu Bakar dan ketiga penerus setelahnya, adalah para  sahabat Nabi dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad Saw.
Seperti halnya didalam organisasi jemaat Ahmadiyah yang selama Ini telah berdiri diatas kekhalifahan.Â
Hz. Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir pada hari Jumat tanggal 13 Pebruari 1835 di Qadian. Beliau adalah pendiri jemaat Ahmadiyah.
Pada tahun 1882, Beliau menerima wahyu dari Allah taala bahwa beliau diutus oleh-nya. Pada akhir tahun 1888 Beliau menyebarkan imbauan Bai'at. Pada tanggal 12 Januari 1889 Beliau mengumumkan syarat Bai'at. Dan pada tanggal 23 Maret 1889 bertepatan (20 Rajab 1306), beliau untuk pertama kalinya secara resmi menerima Bai'at, di kota Ludhiana. Peristiwa itu dinyatakan sebagai fondasi pertama berdirinya jemaat yang beliau pimpin.
Pada akhir tahun 1890 beliau menerima Wahyu dari Allah Taala bahwa nabi Isa as yang diyakini masih hidup di langit, telah wafat. Sesuai nubuwatan Rasulullah Saw dan atas mandat Ilahi, pada tahun 1891 beliau mendakwahkan diri sebagai Mahdi dan Al Masih Mau'ud yang dijanjikan.
Beliau adalah nabi yang tidak membawa syariat, dan mengikuti sepenuhnya kenabian Kamil Rasulullah Saw, yakni sang khataman-Nabiyiin. Sepanjang hidupnya beliau banyak membela dan memperjuangkan Islam di hadapan kaum hindu, Kristen serta golongan lainnya. Beliau wafat pada usia 74 tahun pada tanggal 26 Mei 1908, di kota Lahore.
Setelah keawafatan beliau, silsilah kekhalifahan pun berdiri.
Hz. Maulana Hakim Nurudin, terpilih sebagai Khalifah pertama pada tanggal 27 Mei 1908, beliau terpilih menjadi Khalifah sampai beliau wafat pada tanggal, 13 Maret 1914.
Hadrat Mirza Basyirudin Mahmood Ahmad terpilih sebagai Khalifah kedua pada tanggal 14 Maret 1914, beliau menjadi Khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 7 November 1965.
Hz. Mirza Nasir Ahmad terpilih sebagai Khalifah ketiga sejak tanggal 8 November 1965, beliau menjadi khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 9 Juni 1982.
Hz. Mirza Tahir Ahmad terpilih sebagai Khalifah keempat pada tanggal 10 Juni 1982, beliau menjadi khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 19 April 2003.
Hz. Mirza Masroor Ahmad terpilih sebagai Khalifah kelima pada tanggal 22 April 2003 sampai dengan sekarang.
Menjadi seorang Khalifah, walaupun pada lahirnya dipilih, akan tetapi pada hakikatnya diangkat oleh Tuhan dengan takdirnya yang khas. Hal ini sangatlah jelas, dikarenakan seorang Nabi adalah seorang insan belaka yang usianya terbatas. Akan tetapi, tugas yang diemban seorang Nabi teramat besar dan menghendaki pengamatan yang berjangka panjang. Maka dari itu sudah menjadi takdir Allah yang adil-bijaksana bahwa tiap-tiap nubuwat (Kenabian) disusul oleh Khalifah, guna menggenapi tugasnya.
Rasulullah Saw bersabda,
"Tiada suatu nubuwat kecuali disusul oleh Khalifah"
Oleh karena itu, Khilafat adalah suatu Nizam (sistem) mengandung berkat yang besar dan suci, serta sangatlah penting untuk mengatur suatu organisasi dan tarbiyat jemaat illahi.
Pendek kata, jalan pertama dan paling utama untuk dapat meraih keagungan suatu jemaat ialah terletak pada wujud seorang Khalifah, tanpa kehadiran wujud tersebut, jemaat tidaklah dapat dianggap jemaat illahi sebab organisasi dan tarbiyatnya tak dapat menjadi sempurna.
Pada hakikatnya seorang imam atau Khalifah adalah diibaratkan seekor induk ayam, yang dibawah sayap-sayapnya bernaung ribuan bahkan jutaan jiwa menerima didikan dan lindungan.
Hz. Mirza Ghulam Ahmad as, telah menerima ilham berkaitan dengan hal ini sebagai berikut,
"Ribuan manusia berada dibawah sayapmu"
Merupakan suatu kenyataan bahwa jikalau ada burung elang melayang-layang mengintai mangsa, maka hanya anak-anak ayam yang berada dibawah sayap-sayap induknyalah yang selamat.
Dengan demikian pereratkanlah hubungan kita dengan Khilafat. Jangan pernah Sekali-kali melepaskan diri  dari wujud seorang Khalifah.  Mengingat pula bahwa silsilah Khilafat itu berlanjut terus menerus, sebab Khilafat merupakan rahmat yang kekal abadi.
Sumber:
Buku dasar-dasar pendidikan bagi jemaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H