Hz. Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir pada hari Jumat tanggal 13 Pebruari 1835 di Qadian. Beliau adalah pendiri jemaat Ahmadiyah.
Pada tahun 1882, Beliau menerima wahyu dari Allah taala bahwa beliau diutus oleh-nya. Pada akhir tahun 1888 Beliau menyebarkan imbauan Bai'at. Pada tanggal 12 Januari 1889 Beliau mengumumkan syarat Bai'at. Dan pada tanggal 23 Maret 1889 bertepatan (20 Rajab 1306), beliau untuk pertama kalinya secara resmi menerima Bai'at, di kota Ludhiana. Peristiwa itu dinyatakan sebagai fondasi pertama berdirinya jemaat yang beliau pimpin.
Pada akhir tahun 1890 beliau menerima Wahyu dari Allah Taala bahwa nabi Isa as yang diyakini masih hidup di langit, telah wafat. Sesuai nubuwatan Rasulullah Saw dan atas mandat Ilahi, pada tahun 1891 beliau mendakwahkan diri sebagai Mahdi dan Al Masih Mau'ud yang dijanjikan.
Beliau adalah nabi yang tidak membawa syariat, dan mengikuti sepenuhnya kenabian Kamil Rasulullah Saw, yakni sang khataman-Nabiyiin. Sepanjang hidupnya beliau banyak membela dan memperjuangkan Islam di hadapan kaum hindu, Kristen serta golongan lainnya. Beliau wafat pada usia 74 tahun pada tanggal 26 Mei 1908, di kota Lahore.
Setelah keawafatan beliau, silsilah kekhalifahan pun berdiri.
Hz. Maulana Hakim Nurudin, terpilih sebagai Khalifah pertama pada tanggal 27 Mei 1908, beliau terpilih menjadi Khalifah sampai beliau wafat pada tanggal, 13 Maret 1914.
Hadrat Mirza Basyirudin Mahmood Ahmad terpilih sebagai Khalifah kedua pada tanggal 14 Maret 1914, beliau menjadi Khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 7 November 1965.
Hz. Mirza Nasir Ahmad terpilih sebagai Khalifah ketiga sejak tanggal 8 November 1965, beliau menjadi khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 9 Juni 1982.
Hz. Mirza Tahir Ahmad terpilih sebagai Khalifah keempat pada tanggal 10 Juni 1982, beliau menjadi khalifah sampai beliau wafat pada tanggal 19 April 2003.
Hz. Mirza Masroor Ahmad terpilih sebagai Khalifah kelima pada tanggal 22 April 2003 sampai dengan sekarang.
Menjadi seorang Khalifah, walaupun pada lahirnya dipilih, akan tetapi pada hakikatnya diangkat oleh Tuhan dengan takdirnya yang khas. Hal ini sangatlah jelas, dikarenakan seorang Nabi adalah seorang insan belaka yang usianya terbatas. Akan tetapi, tugas yang diemban seorang Nabi teramat besar dan menghendaki pengamatan yang berjangka panjang. Maka dari itu sudah menjadi takdir Allah yang adil-bijaksana bahwa tiap-tiap nubuwat (Kenabian) disusul oleh Khalifah, guna menggenapi tugasnya.
Rasulullah Saw bersabda,